Konsumen Keluhkan Transparansi Pemasangan MCB dan Arogansi Oknum Pegawai PLN ULP Metro
--Foto M. Ricardo
METRO. LAMPUNGNEWSPAPER-Salah seorang konsumen PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Metro keluhkan pelayanan kantor ketenagalistrikan tersebut, terhadap laporan keluhan masyarakat yang dinilainya tidak transparan serta adanya unsur arogansi dari oknum pegawai.
Pasalnya, Konsumen PLN ULP Metro, Muhammad Agus Tanto(42), merasa janggal atas kegiatan penggantian Miniature Circuit Breaker (MCB) listrik di rumah orang tuanya, Suwarto(69) yang terletak di Desa Tlogorejo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur beberapa waktu lalu.
Berdasarkan cerita Agus kepada Lampung Newspaper, diketahui sebelumnya pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Kediaman orangtua Agus, Suwarto di Desa Tlogorejo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur didatangi 4 pegawai yang mengaku dari PLN, didampingi seorang anggota polisi berseragam Brimob, melakukan penggantian MCB listrik, dengan alasan standarisasi peralatan pada meteran listrik.
BACA JUGA:Dishub Kota Metro Gratiskan Uji Kir Kendaraan
Akan tetapi, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan komunikasi Suwarto yang berusia 69 tahun itu, menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang menurut Agus adalah suatu kejanggalan.
Sebab, beberapa kolom dalam lembar copy Berita Acara Pemeriksaan dan Penggantian APP tersebut tidak diisi dengan lengkap.
Dikarenakan rumor yang beredar dan tertangkap oleh Agus menyebutkan banyaknya aksi kejahatan dari oknum-oknum yang mengaku datang dari instansi-instansi tertentu, mendorongnya untuk mencari kebenaran dan klarifikasi langsung ke kantor layanan kelistrikan terdekat, hingga sampai di PLN ULP Metro.
Akan tetapi, sesampainya di PLN ULP Metro, bukannya dilayani dengan ramah dan diberi edukasi, dia justru merasa diperlakukan dengan tidak baik.
“Ya. Di lembar copy Berita Acara Pemeriksaan dan Penggantian APP dari oknum petugas lapangan itu, ada yang janggal. Di tabel alat ukur dan pembatas itu enggak disebutkan spesifikasinya secara detail. Terus, di kolom tanda tangan petugasnya itu cuma ada tanda tangan, tanpa ada satu pun nama petugasnya. Kan ini terkesan enggak ada pertanggungjawabannya,” kata Agus kepada Lampung Newspaper, Kamis, 11/1/2024.
“Karena kejanggalan itu, saya nyoba untuk langsung ke kantor PLN, cari informasi. Tapi, salah satu oknum pegawai di situ, malah seolah-olah kayak yang marah ke saya. Enggak ramah gitu. Arogan lah kalau menurut saya,” timpalnya kesal.
Dijelaskannya, pada Jumat, 5 Januari 2024, dia mendatangi Kantor PLN ULP Metro untuk meminta kejelasan, atas kejanggalan yang dirasakannya.
Akan tetapi, dia malah mendapat pelayanan yang dianggapnya tidak ramah, bahkan cenderung arogan dari salah seorang pegawai di bidang Transaksi Energi PLN ULP Metro yang mengaku bernama Saiful alias Ipul.
“Saya kan nanya, apa benar surat ini berasal dari kantor PLN Metro, nah pegawai yang ngakunya bernama Saiful ini malah nanya balik ke saya, urusan saya apa. Nada bicaranya juga kayak nantang gitu malahan. Saya bilang, kalau saya ini anak sulungnya Pak Suwarto. Terus, dia nanya lagi alamat saya, dan macem-macem lah pokoknya. Saya enggak nyaman ditanya-tanya dia dengan gaya bicara yang kayak merendahkan saya gitu,” bebernya.
Sumber: