Gerakan Peduli Azis: PERTI dan Sikambara Lampung Ajak Masyarakat Bantu Sesama

Gerakan Peduli Azis: PERTI dan Sikambara Lampung Ajak Masyarakat Bantu Sesama

Gerakan Peduli Azis: PERTI dan Sikambara Lampung Ajak Masyarakat Bantu Sesama--

BANDARLAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER – Kisah haru datang dari seorang bocah bernama Azis Triawan (13), murid kelas 4 SDN 2 Gunung Terang, Tanjungkarang Barat. Sejak usia 4 tahun, Azis harus berjuang melawan penyakit jantung bocor sekaligus leukemia (kanker darah) yang dideritanya. Saat ini, ia tengah menjalani perawatan intensif di Ruang Alamanda No. 206 RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung.

Di usianya yang masih belia, Azis menunjukkan semangat luar biasa meski tubuhnya kerap lemah akibat dua penyakit berat yang menggerogoti. Orang tua Azis pun tidak mampu menanggung seluruh biaya pengobatan yang besar. Kondisi ini menggugah banyak pihak untuk menggalang solidaritas dan donasi.

Ketua Sikambara Lampung, Junaedi, menyampaikan bahwa kasus Azis adalah panggilan kemanusiaan. “Kami dari Sikambara mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk bersama-sama membantu Azis. Ini bukan hanya soal materi, tapi juga doa dan dukungan moral agar ia kuat menghadapi ujian ini,” ujar Junaedi, Senin (15/9/2025).

Hal senada disampaikan Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Lampung, Dr. Ir. H. Firmansyah Y Alfian. Menurut dia, nilai kepedulian sosial harus terus digelorakan di tengah masyarakat. 

“Azis adalah anak bangsa yang berhak mendapat kesempatan untuk sembuh dan melanjutkan pendidikannya. Saya mengimbau seluruh jaringan PERTI dan masyarakat luas agar menyalurkan donasi seikhlasnya. Semoga kebaikan kita menjadi jalan kesembuhan bagi Azis,” ucapnya penuh harap.

Dukungan juga datang dari Ketua Ladies Sikambara, Nova Indriyani. Ia menegaskan bahwa gerakan solidaritas ini bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan wujud nyata kepedulian sosial. “Kami para ibu sangat tersentuh dengan kondisi Azis. Mari kita jadikan kepedulian ini sebagai amal jariyah. Sedikit bantuan kita, sangat berarti bagi masa depan seorang anak,” ungkap Nova.

Sejak informasi kondisi Azis menyebar, berbagai pihak mulai menghubungi keluarga dan pengurus Sikambara untuk menyalurkan bantuan kepada bocah laki-laki yang harus jauh dari sang ayah karena perpisahan dengan ibunya, Maya. Donasi akan difokuskan untuk mendukung biaya perawatan, kebutuhan obat-obatan, serta transportasi keluarga selama mendampingi Azis di rumah sakit.

Menurut Maya, Azis membutuhkan penanganan jangka panjang dengan biaya tinggi. Bahkan, menurut rencana Azis harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. “Hanya kondisi kami tidak mampu dan sangat memberatkan. Aziz anak semata wayang saya,” kata Maya.

Baik Firmansyah dan Junaidi berharap para relawan bergerak agar dapat mengetuk hati masyarakat luas, khususnya di Lampung. Mereka mengingatkan bahwa di balik angka dan statistik kesehatan, ada wajah polos seorang anak yang mendambakan kesempatan hidup lebih baik.

“Kisah Azis menjadi cermin bahwa kepedulian adalah kekuatan besar yang dapat menyelamatkan nyawa. Semoga doa, kepedulian, dan gotong royong masyarakat menjadi cahaya harapan di tengah perjuangan berat seorang anak bernama Azis Triawan,” kata Firmansyah yang juga Sekretaris Yayasan Alfian Husin. (**)

Sumber: