Rehab Pemeliharaan Jalan Tanjung Kari-Negeri Tua Terkesan Asal Jadi

Rehab Pemeliharaan Jalan Tanjung Kari-Negeri Tua Terkesan Asal Jadi

--

LAMPUGTIMUR.LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Pemeliharaan/tambal sulam di ruas jalan Negeri Tua-Tanjungkari yang pengerjaannya  terkesan asal jadi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung Timur Azohirri meminta pihak aparat penegak hukum (APH) untuk berani mengambil sikap tegas sebagai bentuk dukungan terhadap Astacita Presiden Prabowo untuk memberantas korupsi.

"Rehab jalan Tanjungkari-Negeri Tua seharusnya sudah berstandar nasional karena ini jalan akan dilalui untuk menuju Bendungan Marga Tiga. Sebelum dikerjakan seharusnya digali terlebih dahulu dengan kedalaman kurang lebih 15 CM akan tetapi faktanya ini hanya digali hanya sekitar 5 CM"kata Azohirri.

"Saya (Azohirri) meminta pihak Aparat penegak hukum yang notabenenya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung turun ke Lampung Timur untuk mengecek pekerjaan ini,guna mencegah terjadinya penyimpangan,"tambah Azohirri.

BACA JUGA:Pemkab Lamtim Buka Seleksi Terbuka Sekda, Ini Syaratnya!

BACA JUGA:Giliran Mantan Kadis PUPR Lamtim Susul Dawam ke Jeruji Besi

Sementara mantan kontraktor senior, Samsudin dikonfirmasi oleh awak media terkait pemeliharaan jalan yang ada di ruas jalan Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur, Minggu (3/8/2025) mengatakan bahwa kalau pemeliharaan rutin di jalan ruas provinsi adalah masuk dalam anggaran daerah.

Membahas teknisnya, Samsudin menjelaskan bahwa itu tergantung perencanaan, apakah pemeliharaan tersebut hanya tambal sulam atau ada yang pemeliharaan total.

"Kalau yang saya lihat kemarin kan sepanjang jalur yang sampai ke Tanjung Kari ini kan mereka "Pecing", namun untuk ketebalannya kan belum tahu, tapi minimal harus 3 sampai 4 CM, kemudian tingkat pemadatan saya melihat mereka menggunakan tendem".jelasnya lagi.

Namun menurut Samsudin pecing tidak menggunakan TR ( Tandem Roller) , sehingga kepadatannya tidak maksimal. "Harus pakai TR walau pun pemeliharaan berkala,"tambahnya.

Samsudin menjelaskan bahwa kalau bicara hotmiknya tidak bisa hanya pakai tandem saja, harus pakai TR

"Pertanyaannya kepada provinsi adalah pemeliharaan rutin atau berkala ini pecingnya sampai dengan ketebalan berapa? Pekerjaan pemeliharaan oleh provinsi sangat mencurigakan dari segi ketebalannya, kalau saya lihat itu mungkin hanya sekitar 2 CM, seharusnya kalau sekelas jalan provinsi harus ketebalan 3-4 CM,"pungkas Samsudin.

Sumber: