Satreskrim Polres Lampura Terima Laporan Rudapaksa Anak, DPPA Siap Beri Pendampingan

--
LAMPUNGUTARA,LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Utara (Lampura) telah menerima laporan kasus pemerkosaan anak di bawah umur. Sementara itu, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA) Lampura merencanakan kunjungan ke rumah korban pada Senin 21 September 2025.
Korban berinisial ES merupakan warga Desa Sabuk Empat, Kecamatan Abung Kunang yang saat ini tengah dalam kondisi hamil akibat tindak kekerasan seksual.
Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Apfriyadi Pratama menjelaskan bahwa kasus tersebut tengah ditangani secara serius oleh pihaknya.
"Laporan itu sudah kami terima dan saat ini masih ditangani oleh penyidik unit perlindungan anak dan perempuan. Yang pasti tahapan tengah berproses, kita tunggu penyidik bekerja dulu," ujar AKP Apfriyadi di ruang kerjanya, Jumat (19/9).
BACA JUGA:Bejat!, Pria Paruh Baya di Lampung Utara Rudapaksa Anak Di Bawah Umur Hingga Hamil
BACA JUGA:Motor Honda BeAt Milik IRT Digasak Kawanan Begal
Secara terpisah, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Tien Rostiana mengonfirmasi bahwa pihaknya juga telah menerima laporan terkait kasus ini. Korban saat ini berada dalam pengawasan dan pendampingan dinasnya.
"Senin besok rencananya kami akan turun ke Desa Sabuk Empat untuk mendatangi rumah korban. Yang pasti korban dalam pengawasan, perlindungan, dan perhatian kami," terang Tien Rostiana.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini menimpa seorang gadis di bawah umur asal Desa Sabuk Empat, Kecamatan Abung Kunang, Kabupaten Lampung Utara. Korban diketahui hamil akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh R (50), seorang pria paruh baya yang merupakan tetangganya sendiri.
Ironisnya, alih-alih mendapat perlindungan, keluarga korban justru diduga mendapat intimidasi dari Kepala Desa setempat. Dugaan intimidasi ini muncul karena Kepala Desa diduga berusaha melindungi pelaku yang masih memiliki hubungan keluarga dan jabatan sebagai aparatur desa.
Kasus ini terungkap setelah pihak sekolah mencurigai kondisi korban. Ketika dipanggil ke ruang guru, barulah diketahui bahwa korban dalam keadaan hamil. Kabar tersebut membuat ayah korban, Rudi Yanto, jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
Sumber: