Pemkot Metro Upayakan Pembangunan yang Inklusif, Friendly dan Liveable

Pemkot Metro Upayakan Pembangunan yang Inklusif, Friendly dan Liveable

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin--M. Ricardo

METRO, LAMPUNG NEWSPAPER- Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin memperkirakan perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk bakal menjadi suatu tantangan, bagi upaya pembangunan daerah di masa depan. 

Dijelaskannya, butuh perencanaan pembangunan yang matang dan rinci untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dia memperkirakan, nantinya sebanyak 70 persen penduduk akan tinggal menetap di wilayah perkotaan sampai dengan tahun 2045.

“Pembangunan di Kota Metro ini sudah sangat baik, begitu juga dengan kualitas SDM-nya. Bonus demografi harus dimanfaatkan secara maksimal, dengan merealisasikan pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan,” kata Wahdi, Kamis, 6/6/2024. 

“Perencanaan yang matang, jika didukung peran serta dari masyarakat, maka saya yakin Kota Metro bisa menghadapi itu semua dan menjadi kota yang lebih maju,” lanjutnya. 

Menurutnya, pembangunan kota yang baik juga harus ramah terhadap penyandang disabilitas, pun dengan pejalan kaki, pesepeda dan lainnya. 

BACA JUGA:Festival Putri Nuban di Kota Metro Tidak Dianggarkan? Ini Kata Sekda Bangkit

Pemkot Metro di era kepemimpinan Wahdi Siradjuddin dan Qomaru Zaman tengah berupaya merancang suatu arsitektur kota yang inklusif, friendly dan juga liveable.

“Banyak hal yang sudah kita lakukan. Banyak infrastruktur juga yang sudah bangun dan kita perbaiki. Mulai dari trotoar yang ramah disabilitas, ramah pejalan kaki, dan ramah pesepeda. Kemudian juga dengan pembangunan gedung yang juga ramah untuk penyandang disabilitas,” paparnya. 

Selaras dengan pembangunan infrastruktur yang telah diupayakan, Pemkot Metro juga turut memperhatikan masyarakat lansia, serta mempersiapkan generasi emas melalui program unggulan Jaringan Masyarakat Peduli Anak Ibu (Jama-PAI). 

Menurut Wahdi, gagasan yang tersirat dalam program Jama-PAI secara konseptual, mengedepankan gotong-royong antara pemerintah, PKK, kader kesehatan, camat, lurah, RT/RW, bahkan masyarakat. 

“Jama-PAI ini didalamnya terdapat berbagai program seperti home care atau pemeriksaan kesehatan untuk lansia, warga kurang mampu yang sakit dan juga stunting. Melalui Jama-PAI ini, kita bisa memantau progres kehamilan dan anak-anak, agar tercukupi kebutuhan gizinya, supaya nanti terwujud Generasi Emas Metro Cemerlang,” pungkasnya. (MRC)

Sumber: