Belum Lama Dibersihkan, Sampah di Irigasi Jalan Diponegoro Menumpuk Lagi

Belum Lama Dibersihkan, Sampah di Irigasi Jalan Diponegoro Menumpuk Lagi

Tumpukan sampah di ruas irigasi tersier yang melintang di Jalan Pangeran Diponegoro, RT36/RW09, Kampung Sawah, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro--M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Tumpukan sampah di ruas irigasi tersier yang melintang di Jalan Pangeran Diponegoro, RT36/RW09, Kampung Sawah, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro menjadi persoalan yang berlarut-larut dan belum tuntas.

Pasalnya, setelah sebelumnya diberitakan tentang tumpukan sampah yang membeludak hingga ke ruas jalan, kemudian direspons oleh Lurah Hadimulyo Barat dan pamong setempat melalui kerja bakti membersihkan saluran air tersebut dari sampah.

Kini, berbagai barang limbah domestik itu tampak kembali memadati ruas irigasi tersier, mengantre hingga sepanjang 3 meter.

Warga setempat, Adi, menyayangkan kondisi irigasi yang tepat berada di samping rumahnya, yang selalu dipenuhi sampah.

Menurutnya, meski sudah dibersihkan berulangkali, limbah rumah tangga itu akan kembali menumpuk dalam beberapa hari.

BACA JUGA:Walikota Bandar Lampung Berikan Bantuan Warga Yang Terdampak Banjir

“Kami yang tinggal di rumah ini ya bolak-balik ngeluarin sampah itu dari situ, kadang sampai dibakar segala. Ya gimana, baru berapa hari dibersihin, ya balik lagi. Heran sama perilaku orang-orang yang enggak bertanggungjawab itu, kok enggak mikirin dampaknya,” kata dia, Kamis, 18/4/2024.

Terlepas dari keterkaitan perilaku oknum tidak bertanggungjawab yang membuang sampah ke irigasi itu, sejumlah warga menduga sampah-sampah itu tersangkut oleh suatu material di bawah badan Jalan Pangeran Diponegoro. Mengingat infrastruktur jalan tersebut pernah mengalami kerusakan dan amblas, namun perbaikannya hanya dilakukan dengan cara penambalan, tanpa memperbaiki konstruksi yang jebol.

Selain itu, di dasar tersier yang masuk ke dalam wilayah Desa Bulaksari, Kelurahan Hadimulyo Timur itu juga terdapat sedimen yang menumpuk, yang diduga menyebabkan pendangkalan saluran irigasi.

“Logika aja. Kalau enggak ada sesuatu yang menyumbat, sampah-sampah itu harusnya terbawa arus dan bermuara di area persawahan. Ini kan enggak. Sampah itu macet, seolah ada yang nyumbat di bawah jalan itu,” ujarnya.

“Lagi pula, saya rasa memang perlu diawasi dengan ketat, siapa yang sering buang sampah di irigasi. Itu sampahnya kayak sampah dari orang yang habis belanja di rumah makan gitu. Banyak wadah makanan styrofoam,” timpalnya. 

Berdasarkan keterangan sejumlah pamong RT dan RW setempat, diketahui jaringan irigasi tersebut pernah dilakukan rehabilitasi pada awal November 2022 dan ditargetkan rampung pada Desember 2022. Akan tetapi, hasil pengerjaan proyek pemeliharaan itu dirasa tidak memuaskan. Selain konstruksi yang tidak presisi, permintaan warga setempat untuk melakukan pengerukan sedimentasi juga ditolak. Sehingga, warga langsung yang turun tangan melakukan pengerukan endapan lumpur.

“Ya, tapi cuma sebatas di lingkungan RW09 saja. Karena, di seberang Jalan Diponegoro itu kan sudah masuk wilayah Kelurahan Hadimulyo Timur,” kata Ketua RW09, Indarsyah.

“Jadi, kalau di Hadimulyo Barat, talut ini masuk ke dua lingkungan, di RW06 dan RW09,” tambah Ketua RT35b, Rudi.

Sumber: