Hearing “Korea-korea” Woongsol Wajib Bawa Penerjemah

Hearing “Korea-korea” Woongsol Wajib Bawa Penerjemah

Menejer Produksi PT. Woongsol berkebangsaan korea saat menemui perwakilan rakyat kabupaten ini, DPRD bakal mewajibkan Woongsol membawa penerjemah saat hearing akhir --Ist

 

Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan  Agus Sartono, sampai turun langsung ke PT. Woongsol. Disana unsur pimpinan DPRD Lamsel ini ditemui oleh menejer produksi bernama Lee. Perbincangan antara wakil rakyat dengan Lee pun berakhir deadlock.

 

 

 

“ Kami suruh berhenti produksi terlebih dahulu sebelum ada win-win solution, tapi Lee menolak. Keterbatasan Lee berbahasa Indonesia membuat pembicaraan tak membuahkan solusi, maka akan kami panggil korea-korea ini untuk hearing di DPRD Lamsel,” kata Agus Sartono, Rabu (13/9/2023).

 

 BACA JUGA:Perihal Sepele, Jadi Motif Pembunuhan Tukang Ojek

 

Agus menegaskan kalau Woongsol bergeming soal kondisi kesehatan warga Dusun Katibung yang banyak menderita sesak nafas akibat alergi debu dan gatal-gatal. Woongsol dinilai hanya mementingkan cuan tanpa sedikitpun memperhatikan kondisi kesehatan warga.

 

 

 

“ Sudah banyak anak-anak dan lansia yang sakit akibat terus-terusan menghirup udaha buruk. Polusi serabut kelapa dengan jumlah besar bertebaran di rumah-rumah warga, harusnya menjadi atensi perusahaan,” jelasnya.

 

 

 

Agus turun langsung bukan tanpa alasan, dia justru ingin menengahi supaya tidak terjadi konflik yang lebih panas dari konflik-konflik yang terjadi sebelumnya antara warga dengan PT. Woongsol.

 

“ Kedatangan saya kesini supaya ada jalan keluar sekaligus menengahi warga yang sudah emosi. Tetapi kalau Woongsol bersikukuh untuk tidak mengurangi produksi dan tetap menimbulkan mudarat bagi kesehatan warga, maka jangan salahkan warga kalau satu waktu konflik ini pecah,” kata Agus.

 

 

 

Salah satu pentolan DPRD kabupaten ini juga menyentil ketidakhadiran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamsel yang tak hadir di PT. Woongsol. Agus bilang padahal sehari sebelum melakukan sidak dirinya sudah melakukan komunikasi dengan DLH untuk melihat dan mendengar langsung kondisi di lapangan.

 

 BACA JUGA:Jelang Purna Tugas, Bupati Tanggamus Titip Pesan Khusus

 

“ Pejabat juga harus tahu keluhan rakyatnya, jangan cuma ongkang-ongkang kaki di kantor saja. Saat rakyat menderita mereka malah nggak ada, turun dong ke bawah lalu dengar dan saksikan bagaimana menderitanya warga di sekitar Woongsol ini,” ujar Agus menyindir sikap OPD yang konsen di bidang lingkungan itu.

 

 

Sumber: