Disbunak Pesawaran Jadikan Komoditas Kakao sebagai Produksi Unggulan

Disbunak Pesawaran Jadikan Komoditas Kakao sebagai Produksi Unggulan

Produksi Unggulan--Fahrurrozi

PESAWARAN,LAMPUNGNEWSPAPER-Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesawaran berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas kakao, yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pesawaran.

Sebutan Kabupaten Pesawaran sebagai “Bumi Kakao” bukan hanya sebatas kata-kata, melainkan akan diikuti dengan langkah langkah berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesawaran, Dedy Noviansyah Effendi, mengungkapkan, bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan PT Syngenta Indonesia untuk membuat demo plot di beberapa lokasi di Kabupaten Pesawaran. Tujuannya adalah untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kakao.

BACA JUGA:Disdukcapil Pesawaran Giatkan PakTuah

Beberapa wilayah yang akan menjadi lokasi demo plot tanaman kakao ini adalah Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Lima, dan Kecamatan Kedondong.

Lahan demo plot tersebut akan dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu perlakuan dengan metode pertanian konvensional dan perlakuan dengan penerapan teknologi tepat guna.

"Lahan kakao di Kabupaten Pesawaran mencapai sekitar 25 ribu hektar yang tersebar di 11 kecamatan. Dengan kerjasama bersama PT Syngenta, kami berharap produktifitas kakao di Kabupaten Pesawaran meningkat, yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan kepada petani kakao,"ungkap Dedy Noviansyah

Sementara, Territory Sales Manager PT Syngenta Indonesia area Lampung- Bengkulu, Ade Wirya Atmadja, menjelaskan langkah-langkah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kakao, seperti pemupukan, pemeliharaan kebun, panen sering, peremajaan kakao, pemangkasan, dan penggunaan teknologi untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas lahan kakao di Provinsi Lampung mencapai sekitar 46 ribu hektar, yang tersebar di Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Pringsewu.

Sebanyak 50 persen dari total luas lahan kakao di Provinsi Lampung tersebut terdapat di Kabupaten Pesawaran.

"Produksi kakao nasional di Lampung mencapai 1 hingga 1.4 kg per batang per tahun. Jika melakukan intensifikasi pertanian, produksi kakao bisa digenjot lagi hingga 2 sampai 3 kg per batang per tahun. Saat ini Kabupaten Pesawaran sudah melakukan peremajaan kakao dan itu merupakan salah satu hal yang penting. Ke depannya, petani akan diberikan edukasi terkait langkah-langkah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kakao," jelasnya.  

Dengan konsep peningkatan produksi kakao untuk kesejahteraan ini, diharapkan produksi kakao dapat meningkat. Jika produksi kakao mencapai 2 sampai 3 kg per batang per tahun, akan terjadi peningkatan produksi sebesar 1 kg per batang per tahun.

Dengan harga kakao sekitar Rp 45 ribu per kg, potensi perputaran ekonomi akan meningkat sekitar Rp 862 miliar untuk setiap peningkatan produksi 1 kilogram per batang per tahun.

"Jika produksi kakao naik hingga 2 kilogram, ini akan menghasilkan peningkatan perputaran ekonomi sebesar Rp 1.6 triliun, yang akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat di Kabupaten Pesawaran,” pungkasnya. (Ozi)

Sumber: