Tak Ada Jembatan, Petani Ulakrengas Seberangi Sungai dengan Rakit

Tak Ada Jembatan, Petani Ulakrengas Seberangi Sungai dengan Rakit

LAMPUNGNEWSPAPER.COM, LAMPUNG UTARA - Salah satu kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari kemudahan akses warga. Terlebih akses itu dapat menunjang pertumbuhan perekonomian warga setempat. Warga di Desa Ulakrengas, Kecamatan Abungtinggi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang notabenenya sebagai petani, harus menyebrangi sungai dengan rakit untuk membawa hasil panen. Bertahun-tahun, para petani berharap kepada pemerintah setempat, agar dibangunkan jembatan. Namun, hingga kini belum juga terealisasi. Pantaun Lampung Newspaper, para petani yang memilik lahan desa yang luasnya lebih kurang 10 hektar itu terpaksa menyeberangi sungai dengan rakit yang terbuat dari bambu. Termasuk kendaraan mereka. Salah satu warga setempat Johar mengaku, tiap kali dirinya dan para petani yang ingin menjual atau menditribusikan hasil panennya harus menyebrang sungai. \"Kalau tidak seperti itu para petani kesulitan mengeluarkan hasil panen. SUngai ini lah jalan satu satunya akses yang selalu digunakan para petani untuk mengeluarkan hasil panen,\" katanya saat ditemui, Selasa (21/6/2022). Untuk menggunakan jasa rakit, sekali menyebrang, petani harus mengeluarkan biaya angkut sebesar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Dia berharap, kepada pemerintah, agar segera membangun jembatan untuk memudahkan akses bagi warga setempat. \"Ini juga buat pertumbuhan ekonomi, akses lancar, perrumbuhan ekonomi meningkat, warga sejahtera,\" tandasnya. Camat Abungtinggi, Hj. Mega Rani, SE, MM, membenarkan terkait belum adanya akses jembatan. Menurutnya, dari dulu sungai itu merupakan akses utama bagi para petani untuk mengeluarkan hasil panen. \"Bukan untuk padi saja waktu panen ikan pun lewat sungai itu. Saya sebagai camat berharap kepada Pemkab Lampura, agar kiranya bisa memberikan akses atau jembatan untuk para petani,\" ucapnya saat dihubungi. (hsn/apr)

Sumber: