UIN Raden Intan Lampung Tuan Rumah Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren
UIN Raden Intan Lampung Tuan Rumah Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren--
BANDARLAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menjadi salah satu dari 14 UIN di Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren, yang tengah digagas Kementerian Agama RI sebagai upaya memperkuat tata kelola lembaga pesantren secara nasional.
Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning, Dr. Hj. Yusi Damayanti, SE., Ak., M.M., hadir mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada UIN Raden Intan Lampung yang telah menjadi tuan rumah dan membantu menyukseskan penyelenggaraan halaqah.
“Alhamdulillah, kegiatan penguatan kelembagaan dalam rangka pendirian Direktorat Jenderal Pesantren ini sudah berjalan di berbagai UIN. Hari ini berlangsung di dua kampus sekaligus, termasuk UIN Raden Intan Lampung. Rangkaian halaqah akan ditutup pada 27 November 2025 di Jakarta,” ujarnya.
Yusi menyebut bahwa agenda nasional ini menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia, bahkan dunia internasional, karena menyangkut masa depan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara.
“Insya Allah ini menjadi berkah bagi pesantren,” tambahnya.
Acara dibuka oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D yang berlangsung di Ballroom UIN RIL, Sabtu (15/11/2025).
Ia menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Pendis yang telah mempercayakan UIN RIL menjadi tuan rumah kegiatan yang dinilai sebagai fase penting dalam sejarah kelembagaan pesantren. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk glorifikasi dan ungkapan tasyakur atas hadiah besar yang diberikan negara kepada dunia pesantren dengan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama RI.
“Kehadiran kita saat ini merupakan salah satu tanggung jawab besar untuk merawat tradisi, memperkuat kelembagaan, dan memastikan keberlanjutan nilai-nilai Islam yang ramah, inklusif, dan berkeadaban bagi generasi mendatang. Halaqah ini momentum bersejarah, tidak setiap generasi diberi kesempatan menyaksikan fase penting seperti ini,” ujarnya.
Rektor juga menegaskan bahwa sebagian besar pimpinan UIN RIL adalah alumni pesantren, mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, hingga kepala biro. Hal ini, menurutnya, menjadi kekuatan tersendiri bagi kampus dalam menorehkan beragam prestasi.
“Maka wajar jika UIN Raden Intan Lampung menjadi kampus hijau, kampus lestari, dan kampus berkelanjutan. Semua itu didesain, dipikirkan, dan dijalankan oleh tangan-tangan santri yang kini menjadi guru besar, doktor, dan magister di kampus ini,” tambahnya.
Ketua Pelaksana, Prof. Dr. Safari, M.Sos.I, melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi akademik antara UIN RIL dan Kementerian Agama dalam memperkuat tata kelola pesantren di Indonesia. Kolaborasi tersebut melibatkan Dirjen Pendis dan Ditjen Pontren sebagai mitra strategis dalam peningkatan mutu pesantren.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh dari Kementerian Agama RI. Total 200 peserta hadir dalam halaqah ini, terdiri dari pimpinan dan perwakilan pondok pesantren di Provinsi Lampung, Pimpinan UIN Raden Intan Lampung, serta santri Ma’had Al-Jami’ah UIN RIL. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan shalawat dari Tim Hadroh Ma’had Al-Jami’ah.
Menurut Prof Safari, halaqah ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang arah kebijakan pengembangan pesantren, mulai dari tata kelola kelembagaan, manajemen kemandirian, penguatan ekonomi pesantren, hingga peluang kerja sama pendidikan antara pemerintah, pesantren, dan perguruan tinggi Islam.
Sumber: