Fakultas Saintek UIN Raden Intan Lampung Gelar Konferensi Internasional Perdana

Fakultas Saintek UIN Raden Intan Lampung Gelar Konferensi Internasional Perdana

Fakultas Saintek UIN Raden Intan Lampung Gelar Konferensi Internasional Perdana--

BANDARLAMPUNG, LAMPUNGNEWSPAPER - Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar konferensi internasional perdananya bertajuk 1st International Conference on Halal, Science, Technology and Innovation (IC-HaSTI), dengan tema “Bridging Data Science, Information System, Chemistry and Biology for a Sustainable Global Halal System.” Kegiatan berlangsung di Ballroom UIN RIL Rabu (5/11/2025).

Acara ini menjadi tonggak penting bagi Fakultas Saintek yang baru diresmikan tahun 2025. Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., membuka kegiatan sekaligus menyampaikan apresiasi kepada fakultas muda tersebut yang telah berhasil menyelenggarakan konferensi internasional berskala global.

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa konferensi ini merupakan langkah penting dalam pengembangan ekosistem halal yang tidak hanya berfokus pada aspek kehalalan, tetapi juga mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti data science, sistem informasi, kimia, dan biologi. 

Integrasi lintas disiplin tersebut, menurutnya, menjadi kunci dalam menciptakan inovasi berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat global.

Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memperkuat riset halal. “Industri halal kini telah memasuki era baru. Halal tidak lagi terbatas pada produk makanan, tetapi telah meluas ke sektor farmasi, kosmetik, pariwisata, energi, logistik, hingga keuangan syariah. Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi rujukan global dalam pengembangan industri halal,” ujarnya.

Rektor lulusan Rusia itu juga menyampaikan apresiasi kepada Tomsk State University (TSU), Rusia, yang telah mendukung pengembangan Fakultas Saintek UIN RIL selama tiga tahun terakhir.

“Kerja sama ini menunjukkan pentingnya sinergi internasional dalam membangun riset dan inovasi yang berlandaskan nilai spiritual, ilmu pengetahuan, dan keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Konferensi menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof. Artyom Rykun (Vice-Rector for International Affairs, Tomsk State University, Rusia); Dr. Acharee Suksuwan, Ph.D. (Researcher, The Halal Science Center, Chulalongkorn University, Thailand) yang hadir secara daring; serta Dr. Yuni Satitiningrum (Dosen Mikrobiologi dan Auditor Halal UIN RIL).

Hadir mewakili Pemerintah Provinsi Lampung, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ridwan Sahadi, menyampaikan apresiasi kepada UIN Raden Intan Lampung melalui Fakultas Saintek atas penyelenggaraan konferensi ini. 

“Konsep halal kini telah menjadi bagian dari ekosistem global, bukan hanya urusan keagamaan, tetapi juga standar kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Melalui konferensi ini, kita harap lahir ide dan rekomendasi kebijakan yang memperkuat posisi Lampung dan Indonesia dalam pengembangan industri halal berbasis sains dan teknologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen mendukung riset yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat. “Mari jadikan Lampung sebagai ruang tumbuh inovasi halal, tempat lahirnya gagasan-gagasan baru untuk kemajuan bangsa,” tutupnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Saintek, Prof. Andi Thahir, M.A., Ed.D., dalam laporannya menyebutkan bahwa konferensi ini melibatkan 18 guru, 37 presenter, dihadiri oleh 190 mahasiswa baru Fakultas Saintek, serta menampilkan Academic Expo yang diikuti oleh 12 peserta dari empat program studi dan unit kegiatan mahasiswa yang menampilkan karya inovasi dan pengabdian kepada masyarakat.

Prof. Andi menjelaskan, IC-HaSTI menjadi wadah diseminasi riset, penguatan jejaring akademik, dan pengembangan mahasiswa dalam bidang sains dan industri halal.

“Thailand bisa menjadi pusat industri halal karena dukungan perguruan tinggi, sistem sertifikasi yang kuat, dan riset berbasis laboratorium. Kita berharap UIN Raden Intan Lampung juga berkontribusi nyata dalam membangun ekosistem halal yang berkelanjutan, sejalan dengan visinya sebagai kampus hijau berkelanjutan,” katanya.

Sumber:

Berita Terkait