Disdik Terkesan Tutup Mata Melihat Kondisi SDN 18 Way Ratai

Disdik Terkesan Tutup Mata Melihat Kondisi SDN 18 Way Ratai

--

PESAWARAN.LAMPUNGNEWSPAPER-Anak anak merupakan generasi penerus bangsa yang dijamin mendapatkan pendidikan yang layak oleh pemerintah. Hal itu diamanatkan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal Pasal 31 ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 
 
Namun kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Way Ratai Kabupaten Pesawaran yang berada di wilayah register 21 sangat miris dan memprihatinkan. Sehingga tidak mencerminkan implementasi pelaksanaan Undang Undang Dasar 1945 pasal 31.  Peserta didik disekolah tersebut dengan kondisi yang terpaksa dan dihantui oleh bayangan sekolah yang nyaris ambruk harus mengenyam pahitnya mendapatkan ilmu dan pelajaran. Bagaimana tidak, dari hasil investigasi wartawan ini didapati kondisi sekolah dengan 6 rombongan belajar (Rombel) tersebut harus belajar dengan lantai beralaskan tanah, berdindingkan papan dan bangku serta meja sekolah yang seadanya. Ditambah kondisi atap sekolah yang sewaktu waktu dapat ambruk, dengan plafon yang sudah pada ambrol, baik di dalam ruang kelas maupun teras. 
 
Bahkan, papan tulis dengan potongan triplek plafon dengan ukuran sekitar 1x1 meter yang digunakan guru maupun murid untuk menulis turut menghiasi ruang kelas. Sehingga kondisi sekolah tersebut sangat jauh dari kata layak Namun, meskipun sekolah yang sudah berdiri sejak 40 tahun silam tersebut memprihatinkan. Sudah banyak melahirkan putra putri berprestasi. Saksi hidup, alumni SDN 18 Way Ratai, Widi Permana salah satu saksi sejarah betapa mendambakan fasilitas dan sarana prasana yang memadai, kini telah menjelma sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memimpin sekolah tersebut saat ini. 
 
Tentu saja melihat kondisi tersebut, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona pantas menegur keras kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat yang terkesan tutup mata melihat kondisi SDN 18 Way Ratai yang beberapa tahun kedepan mungkin hanya tinggal kenangan. Wajar jika Bupati memberikan teguran, terkesan tidak ada upaya dan langkah langkah konkret dari jajarannya untuk memperjuangan sekolah tersebut. Pasalnya, sekitar akhir 2019 Bupati Dendi Ramadhona didampingi jajaran meninjau langsung sekolah tersebut dan memberikan bantuan 
 
 
Saipul warga setempat yang juga alumni SDN 18 Way Ratai sangat berharap sentuhan tangan pemerintah untuk segera memperbaiki satu satunya akses sekolah yang terdekat bagi anak anak di Dusun Tanjung Jaya Desa Sumber Jaya, Kecamatan Way Ratai 
 
 “ Maunya kalau bisa dikasih fasilitas walaupun gak mewah, iya layaknya. Kalau sekolah ini sudah ada sejak saya kecil. Bahkan anak anak saya juga sekolah disana,”ungkap Saipul 
 
Dikatakan, bukan tanpa alasan anak anak di desa tersebut dari satu generasi ke generasi melanjutkan tradisi mengenyam pendidikan dengan kondisi tersebut, mengingat jarak pemukiman dengan desa induk cukup jauh menuju sekolah yang ada di bawah. Ditambah, masih banyaknya hewan buas, yang sewaktu waktu dapat membahayakan anak anak jika harus sekolah di desa induk 
 
 “ Kita berharap sekolahnya dibangun mas. Ngeri kalau tetap belajar dengan kondisi sekolah saat ini,”ucapnya 
 
 Saat ini lanjutnya, ada sekitar 100 kepala keluarga lebih yang bermukim di Dusun tersebut. Selain itu, kondisi jalan yang masih terjal dan bebatuan membuat warga setempat mengalami kesusahan untuk mengantar anak mereka ke sekolah.
 
 “ Kalau jalan onderlag ini masih swadaya, belum ada bantuan pemerintah,”jelasnya (ozi)
 

Sumber: