Dua Bulan Gaji tak dibayar Securiti Ryacudu Kotabumi menjerit

Dua Bulan Gaji tak dibayar Securiti Ryacudu Kotabumi menjerit

Selama dua bulan, gaji securiti dan OB di RSD HM Mayjend Ryacudu Kotabumi belum menerima gajinya--Foto Franki saputra

"Karena kita di Bandar Lampung, koordinasi dengan instansi terkait. Dan itu telah dilakukan, karena pendapatan kurang memadai maka diambillah kebijaksanaan tersebut," terangnya.

Meski, pihak perusahaan menganggapnya berat namun harus dilakukan akibat kondisi pemasukan perusahaan. Dan sesuai kesepakatan dengan karyawan, terpaksa diterapkan.

"Kalau dikatakan benar, itu tidak juga. Namun kondisinya tidak memungkinkan, dan ini telah disepakati bersama,"

Sementara itu, pegawai asal outsourcing mengaku cukup sabar menerima cobaan selama ini.

Namun dirasa telah melampaui batas, sebab mereka mengaku tidak pernah menyepakati atau sampai menyetujui perlakuan yang diterapkan dilapangan.

"Kami tidak pernah tahu bang, jangankan diajak rapat," ujar salah seorang securiti yang enggan dikorankan namanya itu.

Apalagi menjelang bulan suci Ramadhan, ditengah harga - harga kebutuhan pokok makin meningkat. Sehingga memberatkan ekonominya.

"Selama ini kami menghutang dengan rentenir, dengan bunga tak sedikit. Bila tidak siapa yang menanggung pengeluaran keluarga dirumah. Sedih juga bang begini," timpal satpam lainnya. 

Dia mengaku cukup sabar, meski gaji diterima jauh dibawah standar. Yakni Rp2 juta, meski UMK Lampung Utara mencapai Rp2,7 juta."Ini dapat kabar mau dipotong lagi, sebesar Rp600 ribu. Jadi tinggal Rp1,4 juta, nah ini sudah dua bula tidak ada kabar. Mau gimana lagi nasib kami ini," ujarnya.

Bila pihak perusahaan tidak sanggup lagi menggaji, lanjutnya, ada baiknya dikembalikan ke rumah sakit. Untuk memastikan nasib karyawan selama ini dibawah naungan perusahaan PT HBM Bandar Lampung itu. (*) 

Sumber: