PT.PP Ngaku Cash Flow Drop, Hamzah Kian Merana

PT.PP Ngaku Cash Flow Drop, Hamzah Kian Merana

Inilah potret rumah Hamzah saat hujan datang rumahnya bakal tergenang air limpahan jalan Tol.--Randi

PENENGAHAN,LAMPUNGNEWSPAPER - Hamzah sepertinya harus bersabar lebih lama untuk mengetahui kejelasan nasibnya dari PT PP.

Sebab, perusahaan yang tergabung di dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini belum bisa mengganti rugi/relokasi yang diinginkan oleh warga Dusun PKS, Desa Penengahan, itu.

 

Kepada Radar Lamsel,( Grup Lampung Newspaper) General Affair PT PP, Yus Yusuf, mengatakan kalau dia sudah mengajukan ganti rugi/relokasi kepada pihak perusahaan.

Dia mengajukan permintaan itu tak lama setelah kunjungannya ke kediaman Hamzah, tepatnya pada tanggal 15 Januari tahun 2022 lalu.

 

"Namun cash flow proyek (laporan arus kas) sedang drop. Apalagi banyak perbaikan yang enggak disangka-sangka," ujarnya, Minggu, 3 Desember 2023.

 

Beberapa hari yang lalu, kata Yus Yusuf, Firdaus selaku Sekretaris Desa Penengahan, juga sudah mengkonfirmasi soal kejelasan nasib Hamzah.

Yus Yusuf bilang kalau pengajuannya sudah diajukan lagi kepada pihak perusahaan. Namun untuk waktunya Yus Yusuf tidak berani memberikan jaminan.

BACA JUGA:Besaran Uang Dugaan Korupsi di Sat Pol-PP, Kerugian Negara Bakal Dirinci Sebelum 2024

BACA JUGA:Buron Dua Pekan, Penikam IRT Diringkus Polisi

 

"Tunggu dana droping dari pusat, kalau waktunya saya tidak berani tentukan. Saya juga malu dan prihatin melihat kondisi rumah Pak Hamzah," ujarnya.

 

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Desa Penengahan, Firdaus, S.Sos mengamini kalau dia sudah mengajukan usulan lagi kepada Yus Yusuf. Menurut Firdaus, isi usulannya masih sama yaitu meminta PT PP segera mengeluarkan uang ganti rugi/relokasi kepada Hamzah dan keluarganya.

 

"Kemarin sudah saya ajukan. Untuk isi-isi permintaannya masih sama seperti yang saya ajukan di tahun 2022 lalu," ujar Firdaus.

 

Kalau mau berbicara jujur, Firdaus mengaku sudah tidak betah mendengar jawaban isinya yang itu-itu saja dari Yus Yusuf.

Sejak beberapa pengajuan dari tahun-tahun sebelumnya, jawaban yang keluar dari mulut Yus Yusuf tetap sama. Selalu cash flow, menunggu dari pusat, dan non bujeter.

 

"Itu kalau mau berbicara jujur, dari dulu ngomongnya begitu terus. Tapi kita tunggu dululah, mudah-mudahan kali ini yang dibilang Pak Yus jadi kenyataan," katanya.

 

Kalau faktanya seperti itu, sepertinya Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan harus turun tangan membantu Hamzah memperjuangkan nasibnya.

Jangan sampai Hamzah beserta istri dan anak-anaknya menderita hanya gara-gara persoalan banjir musiman.

 

Perlu diketahui ketika musim hujan datang, hati Hamzah pun mulai meradang. Setelah berbulan-bulan merasa aman karena musim kemarau, sekarang Hamzah merasa gusar.

 

BACA JUGA:Kepala Sekolah SMPN 1 Kalianda Berdalih Kena Tipu, Seragam Siswa Macet

Rumahnya terancam diserang genangan air limpahan lagi dari jalan tol. Pada Kamis, 30 November 2023, rumah Hamzah mulai terancam lagi. Malah sudah tergenang air. Namun kondisinya tidak terlalu parah.

 

Hujan yang tidak terlalu deras membuat air hanya menyinggahi rumahnya hingga sore hari genangan air di rumah Hamzah sudah mereda lagi. (rnd).

 

Sumber: