Pantai Ketang Kembali Menelan Korban, Seorang Remaja Bumidaya Palas Hanyut Terseret Ombak
Tim Gabungan bersiap melakukan pencarian tubuh MF yang terseret arus ombak di Pantai Ketang--Randi
KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Destinasi wisata pantai di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, kembali menelan korban. MF (13), remaja asal Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, hanyut setelah terseret ombak.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu, 17 September 2023 di Pantai Ketang, Kecamatan Kalianda. Informasi yang diterima Radar Lamsel, MF pergi ke Pantai Ketang bersama MY (13), dan 6 orang temannya sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah zuhur, MF dan MY berenang ke pantai. Namun nasib nahas menimpa keduanya. Kondisi ombak yang besar ditambah angin kencang membawa tubuh keduanya ke tengah.
BACA JUGA:Belukar di Pantai Ketang,Kalianda Terbakar
Keduanya sempat berteriak meminta bantuan warga. Warga yang kebetulan ada di sekitar pantai langsung berenang ke tengah. Sayangnya warga hanya berhasil menyelamatkan MY. Sedangkan MF kurang beruntung.
Dia tidak bisa diselamatkan lagi karena tubuhnya cepat terbawa arus ombak. Pada pukul 17.47 WIB, Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Damkar, BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Polres Lamsel, Kodim 0421/LS, dan Basarnas berangkat melakukan pencarian.
Namun proses pencarian itu hanya berjalan kurang lebih selama 20 menit. Usaha yang ditempuh kurang maksimal karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Boat pemecah ombak yang menjadi senjata utama dalam pencarian terombang-ambing ketika dihantam ombak plus angin kencang di lautan. Tim Gabungan juga hanya menyisir sekitar pantai.
BACA JUGA:Diduga Dalam Pengaruh Miras, Peratin Sukabumi Tabrak Median Jalan Liwa
Mungkin sekitar radius 500 meter. Besar kemungkinan tim masih memantau di sekitar lokasi pada malam hari. Kemudian pencarian akan dilanjutkan kembali esok harinya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, membenarkan bahwa ada warga Desa Way Megat yang tenggelam. Sefri juga menerima informasi itu setelah kejadian. Dia langsung menuju ke lokasi.
"Informasinya mereka ke sini delapan orang. Kalau yang berenang kurang tahu juga berapa orang," ujarnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan sejatinya sudah memberi respon terhadap peristiwa-peristiwa yang menelan korban jiwa di perairan Lampung Selatan.
Respon itu diwujudkan Disparbud dengan menggelar Pelatihan Penjaga Pantai (Water Rescue) bagi Pokdarwis dan Pengelola Wisata Tirta yang ada di bumi Khagom Mufakat
Namun naas, Pentai Ketang yang tanpa penjaga sudah berkali-kali menelan korban jiwa membuat pelatihan yang dianggarkan itu seperti kecolongan
Kepala Disparbud Kabupaten Lampung Selatan, M. Darmawan menjelaskan, kegiatan pelatihan yang menyasar Pokdarwis dan Pengelola Wisata Tirta yang ada di wilayahnya itu, dipandu instruktur dari Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pokdarwis Minang Rua Bahari.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 3 Pelaku Perusak Aset SMK Negeri 3 Kota Metro
Darmawan mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusa dalam bidang pencegahan dan pemberian pertolongan pertama pada korban kecelakaan di wisata tirta yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
“Tujuannya agar setiap objek wisata air di Kabupaten Lampung Selatan ini memiliki water rescue. Sehingga dapat menyelamatkan pengunjung bila ada musibah yang hanyut atau tenggelam di tempat wisata yang dikelola mereka,” kata Darmawan dalam keterangannya waktu itu.
Darmawan menyebut, pelatihan penjaga pantai itu diikuti peserta Pokdarwis atau Pengelola Wisata yakni, Pantai Minang Rua Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni, Pantai Sukaraja Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Pantai Titian Mutiara Beach Desa Betung Kecamatan Rajabasa.
Kemudian Pantai Setigi Heni Desa Canggung Kecamatan Rajabasa, Pantai Semukuk Indah Desa Pauh Tanjung Iman Kecamatan Kalianda, Pantai Kedu Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda, Pantai Kedu Warna Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda.
Sumber: