Di Palas 1500 hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
I Ketut Puren (47) salah satu petani Desa Bali Agung, Kecamatan Palas berdiri diatas hamparan tanaman padi yang mengalami kekeringan akibat kemarau, pekan kemarin--Ist
PALAS,LAMPUNGNEWSPAPER - Sekitar 1.500 hektar tanaman padi di wilayah Palas terancam gagal panen akibat kekeringan yang melanda selama musim kemarau ini.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas mendata, tanaman padi yang telah berstatus kekeringan hampir menyeluruh di setiap desa. Kecuali Desa Tanjung Jaya lantaran telah memasuki musim panen.
Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Murjoko mengatakan, kekeringan terjadi lantara sebagian hamparan tanaman padi telah kehabisan pasokan air.
BACA JUGA:Ratusan Hektar Padi dan Jagung Layu dan Mati
"Untuk saat ini hamparan tanaman padi sudah kehabisa pasokan air. Tanah di lahan juga sudah banyak yang retak karena tidak air," kata Yusak kepada Radar Lamsel, Minggu (10/9) kemarin.
Yusak menjelaskan, hingga saat ini tanaman padi yang telah mengalami kekeringan sekitar 1.500 hektar. Hamparan tersebut hampir menyebar di seluruh desa wilayah Palas.
"Saat ini kita mendata sudah ada sekitar 1.500 hektar tanaman padi telah kekeringan. Hampir semua desa ada tanaman padi yang terkena kekeringan," sambungnya.
BACA JUGA:Kota Bandar Lampung akan Jadi Kota Metropolitan 20 Tahun Mendatang
Meski begitu, tanaman padi yang mengalami kekeringan itu padi di lever kerusakan sedang.
"Walaupun tanahnya retak, tanaman masih hijau. Tapi kalau tidak ada hujan selama dua pekan kedepan, level kerusakan bisa naik. Bahkan bisa gagal panen," ungkapnya.
Sumber: