Pemkab Lamsel Bina Pemuda, Suarakan Anti LGBT!

Pemkab Lamsel Bina Pemuda, Suarakan Anti LGBT!

Staf Ahli Bidang Keuangan, Yespi Cori membuka pembinaan Risma yang digelar Bagian Kesra Setdakab Lamsel di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel, Senin (21/8/2023)--Idho Mal Saputra

KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Sebanyak 200 pemuda mengikuti pembinaan Remaja Islam Masjid (Risma) yang digelar Pemkab Lampung Selatan, melalui Bagian Kesra Setdakab Lamsel, di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel, Senin (21/8/2023).

 

 

 

Kegiatan yang mengambil tema ‘Remaja sehat, Indonesia Sehat, katakan tidak pada LGBT’ ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Keuangan, Yespi Cori. Selain dari kalangan Risma, pembinaan ini juga diikuti oleh perwakilan pelajar SMA Negeri dan Swasta se Kabupaten Lamsel.

 

 

 

Dalam sambutan Bupati yang dibacakannya, dia menegaskan, kegiatan ini sangat penting untuk diikuti oleh para adik-adik mahasiswa dan pelajar. Sebab, pembinaan Remaja ini akan mengedukasi semua tentang berbagai hal mengenai dampak dari perkembangan LGBT yang akhir-akhir ini sangat masif di tengah-tengah masyarakat.

 

 

BACA JUGA:Geger Gegara Makam Misterius, Dikira Makam Bayi Ternyata

 

 

“Pendidikan karakter sangat diperlukan bagi para remaja kita, agar tercipta generasi muda unggulan, tidak tumbuh menjadi remaja pemalas, dan tidak bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Remaja yang berkarakter akan tumbuh menjadi sosok disiplin, pekerja keras, rajin, pantang menyerah dan berakhlak jujur,” ungkap Yespi.

 

 

 

Dia menambahkan, karakter seperti ini harus dimiliki oleh para generasi muda. Penanaman pendidikan karakter harus ditumbuhkan, dikembangkan, diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

 

 

 

“Memang tidak mudah mengaplikasikan pendidikan karakter. Namun peranan dari Remaja Islam Masjid sejauh ini telah mampu membentuk karakter remaja yang berahklakul karimah,” imbuhnya.

 

 BACA JUGA:Warga Serbu Operasi Pasar Murah di Natar Lampung Selatan

 

 

Dia meyakini, ahlak yang tertanam baik pada remaja akan dapat mencegah mereka dari pergaulan bebas, seperti terjerumus di dalam lingkaran LGBT.

Walau pada saat ini fenomena lesbian, gay, biseksual dan Transgender (LGBT) menjadi isu yang banyak diperbincangkan di tengah masyarakat Indonesia dengan maraknya promosi atau iklan kaum LGBT di media sosial, bahkan kelompok LGBT juga sudah menjalar ke kampus, sekolah, dan tempat umum lainnya. 

 

 

 

“Berbagai lembaga survei independen dalam dan luar negeri menyebutkan bahwa di Indonesia ada 3% kaum LGBT dari total penduduknya.

Maraknya fenomena LGBT di Indonesia sangat terkait dengan tren negara-negara liberal yang memberikan pengakuan dan tempat bagi komunitas LGBT di masyarakat,” terangnya.

Sumber: