10 Alasan Kaum Milenial Harus Nyantri
--
4. Kuat Fisik dan Mental
Hampir semua kegiatan dan tingkah laku di pesantren diatur dengan sedemikian baik sesuai norma-norma kepesantrenan.
Dan jika ada pelanggaran yang terjadi maka akan berlaku hukuman sesuai norma yang berlaku di pesantren mulai dari hukuman ringan maupun hukuman berat, dari takziran membaca surat-surat dalam Alquran, membersihkan halaman, hingga berdiri berjam-jam tengah di lapangan.
BACA JUGA:Rekomendasi Oleh-oleh Haji dan Umroh
Hal ini bukan semata-mata untuk menyakiti melainkan untuk melatih para santri agar menjadi pribadi yang disiplin, kuat secara fisik, dan mental.
5. Dikenalkan Konsep Barokah
Seringkali kita mendengar bahwa setinggi apapun ilmu yang didapat jika tidak mendapatkan barokah dari Kiai maka ilmu tersebut akan sia-sia. Di kehidupan pesantren, barokah merupakan hal penting yang dijadikan pegangan para santri.
Dalam pandangan pesantren tabarrukan atau biasa disebut barokah mempunyai makna penambahan kebagusan dari Allah, ziyadatul khoir. Artinya, setiap waktu semakin bertambah baik.
6. Ibadah Terjaga
Yang tak kalah penting lagi dari kehidupan di pesantren adalah ibadah salat lima waktu dan ibadah sunnah lainnya dapat terjaga, berjalan dan terprogram dengan baik.
7. Terjaga dari Pengaruh Buruk
Batasan-batasan tertentu yang diterapkan di lingkungan belajar pesantren dengan sekat-sekat tertentu, terpisahnya antara komplek putra dan putri, serta pencegahan masuknya pengaruh kehidupan dari luar pesantren merupakan salah satu bukti bahwa lingkungan pondok pesantren terjaga dari pengaruh yang dapat merusak pola pikir dan tingkah laku santri.
8. Mumpuni Tentang Ilmu Agama
Saat berbicara tentang Islam, sudah tidak diragukan lagi bahwa pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan agama islam yang sangat mumpuni. Ilmu para santri pondok pesantren tentunya lebih luas dan lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Hal ini menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan agama yang sangat terpercaya untuk menciptakan generasi yang lebih baik untuk masa depan mendatang.
9. Menjadikan Pribadi yang Berakhlakul Karimah
Sumber: