Puncak Elnino Agustus-September, Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan
Rakor Pengendalian karhutla--Nop
BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) memperkirakan Tahun 2023 akan Lebih Kering.
Terdapat kemungkinan terjadi El Nino setelah 3 kali La Nina (2020-2022) sehingga diperkirakan terjadi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti tahun 2019.
Untuk periode Januari-Juni Tahun 2023 berdasarkan data yang bersumber dari Sistem Monitoring Karhutla, Sipongi KLHK Jumlah titik panas (hotspot) sebanyak 1.253 titik.
Sedangkan luas Kebakaran Hutan dan Lahan ± 4.853,36 Hektar, tercatat kabupaten terbanyak adalah Lampung Timur, ± 4.656 Ha yang terjadi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
Secara luasan, karhutla meningkat sebanyak ± 5.412 Hektar jika dibandingkan Tahun 2021 yaitu seluas ± 7.990 Hektar, yang terdapat di Kabupaten Lampung Timur, yang merupakan Kawasan Taman Nasional Way Kambas.
Ketua Tim Supervisi Kementerian lingkungan hidup Inspektur Jenderal Laksmi Wijayanti ditugaskan untuk melakukan supervisi koordinasi dan konsultasi terkait dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Lampung.
Sebagaimana hasil dari transformasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di awal tahun 2020 walaupun sudah beberapa kali mengalami El Nino namun tetap harus dilakukan mitigasi pengendalian Karhutla agar tidak terlena.
"Karena ini kami datang adalah untuk memastikan kita kolaborasi dan kerjasama dalam segala hal yang berkaitan dan bersinggungan dengan Karhutla," ucapnya.
Laksmi Wijayanti menyampaikan bahwa kerja bersama-sama melakukan pencegahan dengan melepaskan batas-batas tugas dan wilayah dapat diangkat dalam ruang lingkup komunikasi dengan tujuan untuk meminimalkan risiko dan melakukan langkah mitigasi kebakaran hutan dan lahan di kawasan-kawasan yang rawan.
"Amanat Presiden sudah jelas bahkan sejak tahun 2020, kita penguatan lagi, kolaborasi, koordinasi dan kerjasama untuk bersama-sama mewujudkan agar karhutla tidak terjadi," pungkas Laksmi Wijayanti.(*)
Sumber: