Darurat, Warga Lampung Barat Dihantui Serangan Satwa Liar

--
Menurutnya, kawanan gajah datang secara mendadak dalam jumlah besar. “Tubuhnya bahkan hampir sama tingginya dari rumah kami,” tambahnya.
Tidak hanya rumah, kebun kopi dan pisang yang menjadi sumber penghidupan warga juga ikut porak-poranda.
“Banyak batang kopi patah, kebun pisang habis diinjak. Kerugian besar sekali,” kata seorang warga lain.
Hingga Senin pagi, bekas jejak kawanan gajah masih terlihat jelas. Kotoran gajah berserakan di sekitar rumah warga.
Warga Pemangku Talang Sembilan kini dihantui rasa takut. Mereka khawatir kawanan gajah kembali datang sewaktu-waktu.
“Kami berharap pemerintah turun tangan. Kami hanya ingin hidup tenang di kampung sendiri,” ujar Indra.
Mereka menyadari gajah adalah satwa dilindungi, tetapi meminta solusi nyata agar kehidupan masyarakat juga terlindungi.
“Ini sudah darurat. Kami mohon ada solusi agar hidup kami aman kembali,” pungkasnya.
Ironisnya, peristiwa ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah serangan harimau di Kecamatan Sekincau.
Pada Jumat (5/9/2025), Amir, seorang petani di Pekon Tiga Jaya Kecamatan Sekincau diterkam harimau saat pulang dari kebun bersama anaknya.
Camat Sekincau, Reza Pahlevi, mengatakan korban diserang di bagian leher, namun nyawanya selamat setelah anaknya berteriak keras hingga harimau lari ke hutan.
Amir langsung dievakuasi ke Puskesmas Sekincau dan hingga kini masih mendapat perawatan intensif.
Camat BNS dan Camat Sekincau sama-sama menegaskan akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Sumber: