PKBM Zulfa Lamtim Gelar Persiapan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Menuju Kemandirian Pangan

--
LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Zulfa yang berada di Dusun Gunung Terang III Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) menggelar diskusi persiapan untuk menyelenggarakan penyuluhan pertanian berkelanjutan menuju kemandirian pangan 27 April 2025.
Kegiatan tersebut menghadirkan dr. Salman Paris Harahap, SpPD., KHOM FINASIM dan Aninudin yang merupakan Komisaris dan Kepala Produksi PT. Sorik Angkola Sinergy (SAS).
Selain itu hadir juga Waryanto seorang pengusaha yang konsen melakukan berbagai olahan baik untuk pangan maupun pakan serta bahan baku yang berbasis singkong.
Menurut dr. Salman yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis kanker bahwa petani masih sangat membutuhkan banyak relewan atau penggiat pertanian agar dapat bertani dengan benar.
BACA JUGA:Kapolres Lamtim AKBP Heti Patmawati Hadiri Pemilihan Muli Mekhanai Lamtim 2025
BACA JUGA:IWO Lamtim Gelar Diskusi Jurnalistik, Diikuti Sejumlah Lembaga dan Ormas
"Mayoritas hampir diseluruh Indonesia petani masih ikut-ikutan atau meniru, misalnya cara mupuk yang tanpa diperhitungkan kapan waktunya dan tanpa melakukan uji kandungan tanah sehingga diketahui pupuk apa yang dibutuhkan,"papar Salman
Waryanto yang selama ini selalu berupaya melakukan terobosan untuk menghasilkan produk-produk hasil pertanian seperti tiwul dan beras berbahan singkong yang saat ini sedang dilakukan uji laboratorium untuk ekspor ke Belanda menyambutkan baik kegiatan yang digelar oleh PKBM Zulfa karena mempertemukan pemerhati petani lokal dengan nasional yang samgat penting untuk pertukaran informasi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan uji kandungan air yang dibawa oleh beberapa peserta yang diambil dari beberapa tempat di Lampung Timur dimana hasilnya cukup akurat misalnya ada air yang dibawa dari sebuah pondok pesantren yang berada di Kecamatan Batanghari yg layak konsumsi walaupun tanpa dimasak tapi ada yang diambil dari sumur yang berdekatan dimana satu dari sumur galian dan satu sumur bor, dimana dari sumur galian dianjurkan untuk tidak dikonsumsi karena beresiko untuk kesehatan.
"Air sumur ini sebaiknya tidak dikonsumsi karena dalam jangka panjang akan berdampak bagi kesehatan seperti kencing batu dan dalam jangka pendek yang konsumsi sering merasa kembung atau masuk angin". Jelas Aminudin
Siti Fatimah pemilik Yayasan Az Zulfa mengatakan akan memaksimalkan kegiatan di PKBM untuk meningkatkan pengabdian di masyarakat dengan menggelar pertemuan yang lebih representatif dengan melibatkan desa-desa sentra pertanian, Penyuluh Pertanian, kalangan pesantren yang memiliki kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Sumber: