Merasa Dirugikan Orang Tua Pendaftar PPDB SMA Negri 1 Kotabumi Tunjukkan Bukti.

Merasa Dirugikan Orang Tua Pendaftar PPDB SMA Negri 1 Kotabumi Tunjukkan Bukti.

--Foto Franki saputra

LAMPURA, LAMPUNGNEWSPAPER- Viralnya pemberitaan soal PPDB Online di SMA Negeri 01 Kotabumi yang diduga bermasalah, memunculkan data-data baru yang dikeluarkan oleh sejumlah orang tua pendaftar yang gagal lolos seleksi penerimaan peserta didik baru.

Sumber terpercaya yang juga merupakan salah satu orang tua pendaftar yang gagal lolos seleksi PPDB online di SMA Negeri 01 Kotabumi lewat jalur prestasi lomba olahraga mengeluhkan soal kekacauan yang terjadi saat pendaftaran dan proses seleksi berlangsung. Dirinya menunjukkan semua bukti-bukti buah hatinya saat ikut mendaftar, dan telah di verifikasi meski tidak lolos seleksi.

"Anak saya daftar lewat jalur prestasi lomba olahraga, waktu pendaftaran itu daya tampungnya 27 orang yang bakal diterima. Kebetulan anak saya urutan ke 23, kami sudah senang dan optimis bakal diterima. Eh, waktu pengumuman kok tiba-tiba berubah daya tampungnya jadi 21 orang saja, otomatis anak saya tereliminasi enggak keterima sekolah disana," keluhnya, kepada lintaslampung, Kamis, (04/07) malam.

BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Lampung Berhasil Ungkap Peredaran Oli Palsu Dengan Menggunakan Merk PT Astra Honda Motor

Sebelumnya dirinya sangat yakin anaknya bakal diterima di sekolah pilihannya, sebab, saat beberapa kali memantau perkembangan, nama anaknya masih bertengger diurutan ke 23 tidak bergerak sama sekali.

"Bila enggak di kurangi masuk ya anak abang, cuma entah gimana aturannya. Karena enggak keterima, jadi anak saya terpaksa harus sekolah di SMA swasta," tuturnya.

Ia berharap masih ada keajaiban untuk buah hatinya, yang masih mendambakan sekolah yang di idam-idamkan selama ini.

Terpisah, Anton salah satu warga masyarakat kelurahan Tanjung aman sangat menyesalkan penerimaan siswa baru melalui Zonasi. Menurutnya hal itu sangat merugikan para wali murid yang berdomisili di seputaran SMA Negeri 01 Kotabumi.

"Banyak warga yang jelas-jelas berdomisili di wilayah tersebut namun gagal dan tidak diterima di sekolah tersebut. Contohnya saja anak kandung saya ini, enggak sampe 5 menit sampe ke sekolah, tapi nyatanya enggak keterima dek," ujarnya kesal.

Lebih lanjut, sambung Anton, sebelumnya dirinya mendaftar di SMA Negeri 01 di hari kedua, melalui Zonasi namun gagal karena penarikan titik koordinat tidak sesuai alamat, itu menurut data dari online.

"Pas hari terakhir saya coba lagi, namun lagi-lagi gagal juga karena radius titik akhir koordinat yang di tentukan oleh sekolah hanya 600 meter," imbuhnya.

BACA JUGA:Camat Tanjung Senang Bantah Tudingan Soal Tidak Tanggapi Aduan Masyarakat

Dirinya berharap kepada aparat penegak hukum bisa menyelidiki kasus ini karena ini bukan kali pertama namun sudah sering terjadi setiap ada PPDB online di SMA Negeri 01 Kotabumi.

"Seperti sudah jadi kebiasaan, terus-terusan menuai konflik, kami yang dekat sekolah ini jadi korbannya, anak kami jelas-jelas satu domisili kelurahan yang sama, tapi enggak bisa sekolah disana," ucapnya dengan nada kesal.

Sumber: