Direktur RSUD Ahmad Yani Metro Klarifikasi Rumor Terjadinya Penolakan Pasien

Direktur RSUD Ahmad Yani Metro Klarifikasi Rumor Terjadinya Penolakan Pasien

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Kota Metro membantah telah melakukan penolakan terhadap pasien--M.Ricardho

METRO,LAMPUNGNEWSPAPER - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Kota Metro membantah telah melakukan penolakan terhadap pasien. Pihak rumah sakit mengaku, saat itu semua tempat tidur terisi penuh.

Direktur RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, dr Fitri Agustina menjelaskan, kondisi bed pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Senin, 5 Februari 2024 malam, memang terisi penuh. 

“Ya. Jadi saya klarifikasikan ya. Saya jelaskan, bahwa pada Senin, 5 Februari 2024, pada pukul 20:10 WIB, yang diperkirakan adalah waktu di mana dugaan penolakan pasien itu terjadi. Jadi, kondisi di IGD pada saat itu memang full pasien. Ada 40 sampai 45, dan semua bed terisi penuh, dari ATS satu sampai lima, di bed yang sedang dilakukan triage, masih menunggu di mobil 7 pasien yang sudah dicatat di buku daftar tunggu, di meja satpam,” kata dr Fitri kepada awak media, Kamis, 8/2/2024. 

Dijelaskannya, kronologis peristiwa yang disebut-sebut sebagian pihak sebagai penolakan pasien itu. Menurutnya, saat itu ada seorang laki-laki yang menggendong anak kecil, datang bersama istrinya masuk ke dalam ruang IGD, menemui petugas. 

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Prioritaskan UMKM Kalamo Pulau Pasaran Dapatkan Pinjaman Tanpa Bunga

Saat itu, meskipun bed penuh, namun petugas medis tetap tanggap dengan menyempatkan melakukan pemeriksaan terhadap anak tersebut, dengan membawa saturasi oksigen atau alat pemeriksa temperatur tubuh.

“Bidan Intan yang saat itu bertugas jaga, berinisiatif masuk ke dalam, untuk memeriksa anak dari pasangan suami isteri tersebut. Tapi, bapak dari anak itu sudah memanggil ibu dan anaknya, sembari berkata dia akan pindah,” jelasnya.

Kemudian, lanjut dr Fitri, petugas jaga menyampaikan pada laki-laki itu, menyampaikan pesan permohonan untuk bersabar, dikarenakan semua bed di ruang IGD terisi full. Namun, pihak keluarga bersikeras ingin pindah rumah sakit saja. 

“Namun demikian, pihak RSUD Ahmad Yani  tetap terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan, khususnya di garda terdepan. Kami RSUD Jenderal Ahmad Yani menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu lagi,” pungkasnya.  (MRC)

Sumber: