BRIDA Lampung Selatan Dorong Perkembangan Inovasi OPD

BRIDA Lampung Selatan Dorong Perkembangan Inovasi OPD

- Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi BRIDA Lampung Selatan, Lafran Habibi Desk Asistensi Evaluasi Proposal Inisiatif Inovasi Daerah Tahun 2024, di Aula BRIDA Lamsel, Selasa (16/1/2024).--ist

 KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Lampung Selatan menggelar Desk Asistensi Evaluasi Proposal Inisiatif Inovasi Daerah Tahun 2024. Kegiatan ini digelar guna mendorong perkembangan inovasi di berbagai organisasi pemerintahan.

 Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk dukungan BRIDA terhadap upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pembangunan ini, berlangsung di Aula BRIDA Lampung Selatan, Selasa (16/1/2023).

 Dalam kesempatan itu, para peserta mempresentasikan proposal inovatif yang mencakup berbagai bidang. Seperti halnya, Kecamatan Kalianda yang mempresentasikan inovasi dengan nama e-Kecamatan dan BANGSA (Sambang Desa Sambang Wisata).

 “Untuk e-Kecamatan ini kita memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk digital. Kita adakan tandatangan elektronik, untuk dokumen seperti surat ahli waris dan surat keterangan tidak mampu. Jadi lebih cepat dan tidak perlu menunggu pejabat setempat untuk menandatangani dokumen,” ujar Operator Inivasi Daerah Kecamatan Kalianda, Abdul Rohim.

 BACA JUGA:Truk Tabrak Pemotor, Supir Kabur Takut Dihajar Massa

Sementara itu, Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi BRIDA Lampung Selatan, Lafran Habibi mengungkapkan, inovasi tersebut sangat berperan positif dalam meningkatkan pelayanan administrasi yang bersifat efektif dan efisien kepada masyarakat. 

“Dengan adanya tanda tangan elektronik itu sangat memudahkan. Inovasi ini sangat positif dalam meningkatkan pelayanan,” ujar  Lafran.

Dia menyampaikan, saat ini kategori inovasi Kabupaten Lampung Selatan berada pada posisi sangat inovatif. Dengan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) 62,06.

Lafran juga mengungkapkan, pada tahun 2023, Pemkab Lampung Selatan telah melaporkan sebanyak 71 inovasi ke Kementerian Dalam Negeri. Kemudian, untuk pelaporan inovasi di tahun 2026 ditargetkan mencapai 100 inovasi. 

“Tahun ini target kita 90 sampai 100 inovasi yang dilaporkan. Karena, dari OPD, Badan, Kecamatan dan Puskesmas semuanya kita himpun. Kita ingin inovasi sesuai substansi dan capaiannya, itu yang kita dorong untuk saat ini,” pungkasnya. (idh)

Sumber: