Diduga Ada Pungli Pada Penyaluran Dana Bansos di Desa Kalisari Natar
Diduga ada pungutan liar (pungli) pada penyaluran dana bantuan sosial (bansos) di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel).--M.Arif/Radarlampung
Di mana setiap warga penerima, jelasnya, pada hari pengambilan bantuan diberikan semacam kartu ATM (anjungan tunai mandiri). Namun setelah itu, ATM-nya kembali diambil oleh petugas kantor desa.
BACA JUGA:Polsek Sidomulyo Bekuk Tiga Pencuri Handphone
BACA JUGA:Puluhan Komputer di SMP N 1 Palas Dicuri
’’Pagi diserahkan kartu itu (ATM) ke kita, siangnya ngambil bantuan dengan menyertakan uang Rp15 ribu bersamaan kartu tersebut. Rp5 ribunya dimasukkan dalam sebuah kotak dan Rp10 ribu diserahkan langsung kepada petugas,” paparnya.
Dia sendiri mengaku mendapat bansos sebesar Rp400 ribu setiap dua bulan. Di mana selama 2023, dia mengaku sudah tiga kali mendapat bantuan tersebut.
Hal lain yang dirasa janggal, lanjutnya, tidak transparannya sistem penyaluran bantuan di desanya.
Sebab, kartu semacam ATM yang di dalamnya tertera nama setiap warga penerima bantuan justru tidak dipegang oleh warga yang bersangkutan.
Melainkan dikuasai atau ditahan petugas yang ada di kantor desa setempat. Kemudian baru diserahkan kepada warga saat akan melakukan pengambilan bantuan dan ditahan kembali di kelurahan.
’’Kan itu kartu atas nama kita, kok ya dipegang mereka (aparat desa). Kita sendiri nomor PIN-nya aja enggak tahu,” keluhnya seraya mengaku dia sendiri penerima bantuan, tetapi tidak mengetahui besaran sebenarnya bantuan tersebut.
Sebagai warga penerima manfaat, sumber ini sangat keberatan atas penarikan uang saat akan mengambil bantuan tersebut. Sebab, dia yang seharusnya mengharapkan bantuan tersebut malah dimintai uang.
Sumber: