Kepergian Bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah Memantik Perhatian Para Pihak

Kepergian Bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah Memantik Perhatian Para Pihak

Jajaran Uspika Kecamatan Sragi bersama Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan, Iwan Kuswara saat menyerahkan bantuan belasungkawa kepada keluarga mendiang Ferdiansyah bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), Senin --RadarLamsel

SRAGI,LAMPUNGNEWSPAPER  – Kepergian Ferdiansyah Putra bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) asal Desa Baktirasa, Kecamatan Sragi akhirnya memantik perhatian sejumlah pihak.

 

 Bantuan atas dasar rasa prihatin dan peduli itu berdatangan kepada keluarga mendiang. Tapi bagi sang ayah, Mustafa Aji bantuan setelah kepergian putra bungsunya itu sia-sia, bagai menyiram bunga yang telah mati.

 

 Mustafa mengaku, kecewa dengan sikap unsur pimpinan kecamatan (Uspika) Sragi yang dianggap terlambat mencurahkan rasa peduliannya.

 

Sebab sejak kepulangan dari Lampung Timur, Uspika tak pernah memberikan perhatian, meskipun kondisi Ferdiansyah Putra telah dilaporkan.

 

“Ya kecewa, Mas. Mereka memberikan bantuan setelah kepergian  putra saya. Tapi dalam masa sulit saat kami merawat anak saya yang kurang berat badan tidak ada bantuan yang datang,” kata Mustafa saat ditemui dikediamannya Selasa (7/11) kemarin.

 

Bahkan bantuan atas dasar belasungkawa dari Uspika Sragi itu datang sangat terlambat. Dihari kepergian putranya pada Sabtu (4/11) pekan lalu kepala Desa Baktirasa juga tak hadir.

BACA JUGA:Damkar Bandar Lampung Turunkan 30 Personil Padamkan Kebakaran Toko Sparepart di Pasar Tengah

 

“Tidak ada yang datang seperti camat atau kepala puskes. Yang datang itu hanya perwakilan kepala desa, setelah itu tidak adalagi,” sambungnya.

 

Mustafa menerangkan, Uspika Sragi datang menyambangi keluarganya dua hari setelah kepergian putranya. Mereka mendapat bantuan berupa uang dan bingkisan.

 

“Senin kemarin mereka datang ke rumah. Itu ada perwakilan puskesmas, kecamatan, dan desa. Kedatang itu juga sekaligus meminta keterangan dan berkas-berkas dari saya,” ucapnya.

 

Narasumber kami mengungkapkan, keluarganya itu menerima bantuan dari Kepala Desa Baktirasa Sarna sebesar Rp 650 ribu, Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi sebesar Rp 200 ribu, pihak kecamatan Rp 100 ribu, dan Bakal Calon Anggota Dewan Iwan Kuswara memberikan bingkisan.

 

“Mereka datang memberikan bantuan hari senin kemarin, sebelum-sebelumnya tidak ada. Yang meberikan bantuan itu pak Qodri memberikan bantuan ambulan, bahkan sempat menjenguk saudara saya saat di rumah sakit,” pungkasnya.

 

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan angkat bicara soal kasus kematian bayi stunting di Desa Baktirasa, Kecamatan Sragi, pekan lalu.

 

Menurutnya, pemicu kematian bocah malang itu adalah penyakit bawaan lahir yaitu jantung bocor yang membuat nya kekurangan gizi sejak didalam kandungan.

 

Kepala Dinkes Lamsel, Devi Arminanto menegaskan, jajarannya dari awal telah melakukan pemantauan terhadap bayi tersebut sejak di dalam kandungan. Bahkan, sejak dulu dokter telah menyatakan pertumbuhan janin terhambat dan air ketuban sedikit harus segera di lahirkan.

BACA JUGA:Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Tegineneng Jadi Tersangka

 

“Sebenarnya karena penyakit bawaan jantung bocor dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Status gizi kurang karena memang ada pertumbuhan yang terhambat dari mulai janin,” ungkap Devi saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).

Sumber: