Metro Jadi Kota Lengkap Pertama PTSL di Sumatera

Metro Jadi Kota Lengkap Pertama PTSL di Sumatera

Metro Jadi Kota Lengkap Pertama PTSL di Sumatera--M.Ricardo


METRO,LAMPUNGNEWSPAPER- Kota Metro jadi kota lengkap pertama cakupan program PTSL di Sumatera. Dari 7.400 hektare luas wilayah yang terbagi menjadi 74.800 bidang tanah, 68.000 di antaranya telah mengantongi sertifikat.

Menteri Agraria, Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN RI), Hadi Tjahjanto, membagikan sejumlah sertifikat program pendaftaran tanah sistematis lengkap, PTSL yang merupakan aset Pemerintah Daerah maupun BUMN.

“Sesuai dengan penilaian, maka Kota Metro dinyatakan lengkap. Karena semua bidang sudah terlengkapi. Dan kita berikan sertifikat program PTSL. Sudah tidak ada lagi konflik-konflik perbatasan dengan tetangga. Secara fisik sudah jelas batasnya luasnya,” kata Hadi Tjahjanto dalam sambutannya, Kamis, 26/10/2023.

“Sehingga Kota Metro kita nyatakan batas wilayahnya sudah cocok. Dibuktikan secara yuridis, ketika diunggah secara elektronik sudah akurat. Kalau sudah masuk sistem digital, sistem elektronik, maka mafia mana saja sudah nggak bisa mencuri,” sambungnya.

Penyerahan sertifikat meliputi 85 bidang tanah milik PLN, aset tanah milik Pemkab Lamteng sebanyak 35 bidang, wakaf rumah ibadah 173 bidang, gereja 7 bidang, tanah Persekutuan Gereja Indonesia atau PGI sebanyak 3 bidang, serta 2 bidang tanah konvergensi gereja.

BACA JUGA:DPRD Bandar Lampung Tinjau Stockpile Batubara di Panjang

Hadi menyebut, kontribusi program PTSL bagi perekonomian Lampung memiliki penambahan nilai 10,75 triliun yang disumbang dari PNBP, PPH, BPHTB dan HT.

Pembagian sertifikat dilakukan di sela kunjungan Menteri ATR BPN RI ke Kota Metro yang beregandakan “Dekralasi Kota Metro Sebagai Kota Lengkap Cakupan Program PTSL”.

Kota Metro dipilih sebagai kota lengkap, karena memenuhi syarat dan kriteria pendaftaran luas wilayah, dengan pemetaan bidang tanah yang telah divalidasi. Dari total 7.400 hektare luas wilayah yang terbagi menjadi 74.800 bidang tanah, 68.000 di antaranya telah mengantongi sertifikat.

“Kemudian, dari apa yang saya sampaikan tadi saya juga sekali lagi mengingatkan supaya tetap menyelesaikan program-program sertifikasi elektronik, baik untuk badan-badan hukum maupun masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, Pemerintah Kota Pemkot Metro memastikan pihaknya berupaya menjaga ketahanan pangan, dengan mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

“Jadi, maksudnya dalam food energy water Nexus keterhubungan satu kotak itu nggak boleh lepas dari juga ketahanan pangan Metro harus mempertahankan itu maka kita punya lp2b yang kita pertahankan 1568 hektare dari 2984 hektare,” tandasnya.  (Mrc)

Sumber: