Kebutuhan Air di Persawahan Wilayyah Palas Belum Memadai, Petani Minta Tambahan Waktu Pembagian Air

Kebutuhan Air di Persawahan Wilayyah Palas  Belum Memadai, Petani Minta Tambahan Waktu Pembagian Air

sumber air dari Bendungan Jabung ini untuk memenuhi pasokan air tanamana padi di wilayah Palas.--

PALAS,LAMPUNGNEWSPAPER – Pembagian air dari Bendung Gerak Jabung, Lampung Timur yang dilakukan sejak Minggu (22/10) Oktober lalu nampaknya belum mampu memenuhi kebutuhan air persawahan di wilayah Palas.   

 

Meski aliran air dari bendungan tersebut telah sampai di sebagian desa di wilayah Palas, namun belum merata ke seluruh jaringan irigasi. Sebagian petani masih kesulitan mendapatkan pasokan air tawar.

 

Miswan (45) salah satu Petani Desa Bandan Hurip mengaku, saat ini pasokan air dari Bendung Gerak Jabung telah sampai wilayah persawahan Desa Bandan Hurip.

 

Namun katanya dia, air hanya mampu mengalir sejauh 500 meter dari tanggul Sungai Sekampung.

 

“Air memang sudah ada, tapi air dari Bendung Gerak ini hanya mengalir sejauh 500 meter dari tanggul Sungai Sekampung. Artinya masih banya persawahan yang belum kebagian air dari Lampung Timur in,” kata Miswan  Kamis (26/10) kemarin.

 

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Tidur Dalam keadaan Gelap Ternyata Lebih Sehat

Ia berharap, Balai Besar melakukan penambahan pembukaan pintu utama di Bendung Gerak Jabung. Sehingga di Desa Bandan Hurip bisa mendapatkan pasokan air dengan merata.

 

“Kalau bisa tiga atau empat pintu utama yang dibuka. Dengan begitu aliran air dari bendungan bisa mendorong air asin di Sekampung, sehingga petani bisa mendapat pasokan air dengan  merata,” ucapnya.

 

Hal senada juga dutarakan oleh Ranto (50), ujung tombak petani memperjuangkan air selama musim kemarau menuturkan, memasuki hari ke empat sejak pembukaan pintu air, aliran air telah sampai ke wilayah persawahan di tiga desa yaitu, Pulau Tengah, Palas Jaya, dan Bandan Hurip.

 

“Air sudah masuk wilayah Palas dalam dua hari ini. Namun belum merata air belum menjangkau seluruh jaringan irigasi persawahan yang dilanda kekeringan,” tuturnya.

 

Hingga saat ini pihanya juga terus melakukan komunikasi Petugas Bendung Gerak Jabung untuk melakukan penambahan bukaan pintu utama. Namun melihat candangan air di bendungan kian menipis, alhasil pintu air utama hanya mampu dibuka dua pintu.

 

“Kita juga sudah konfirmasi dengan UPT Pertanian soal kodindisi dibawah,ternyata belum banyak yang kebagian air. Skema yang akan kita ambil penambahan waktu pembangian air dari bendungan,” pungkasnya. (vid)

 

         

 

         

 

 

 

 

Sumber: