Pemprov Lampung Akan Gunakan Anggaran Belanja tak Terduga Buat Subsidi Beras, Begini Skemanya..

Pemprov Lampung Akan Gunakan Anggaran Belanja tak Terduga Buat Subsidi Beras, Begini Skemanya..

pemprov lampung akan subsidi beras dengan gelar pasar murah--dok

BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk subsidi beras.

 

Subsidi beras yang diperuntukkan masyarakat Lampung guna mengendalikan inflasi tersebut akan dilakukan dengan skema operasi pasar atau pasar murah.

 

Dalam hal ini, Pemprov Lampung akan menggunakan beras lokal dengan menyerap gabah kering dari petani yang ada di Lampung.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Elvira Umihanni mengatakan inflasi saat ini terbesar masih disumbang beras, cabai merah, dan gula pasir.

 

’’Untuk gula pasir meski mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi, tetapi masih dalam batas toleransi. Sehingga saat ini yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah kenaikan harga beras. Saat ini harga beras medium di pasar berkisar Rp13 ribu sampai Rp13.500 per kg,” terangnya, Senin (23/10).

 

Gubernur Lampung pun, lanjut Elvira, sudah menyetujui menggunakan anggaran  Belanja tak terduga BTT untuk memberi subsidi beras bagi masyarakat Lampung melalui operasi pasar (OP).

BACA JUGA:Terkuak Peran AKP Andri Meloloskan Barang Haram Melalui Pelabuhan Bakauheni

Pelaksanaan OP ini akan menggunakan beras lokal Lampung untuk memberdayakan pabrik lokal yang ada di Lampung.

 

’’Kita akan menyerap beras lokal meski selisih harganya cukup besar dari harga pasar dengan HET. Karena kita mau penggilingan padi di Lampung juga bisa berfungsi seperti sebelumnya, maka kita serap untuk operasi pasar," tuturnya.

 

Elvira juga mengatakan karena harga gabah tinggi, para pemilik pabrik beras di Lampung banyak yang tidak beroperasi.  Hal tersebut karena pemilik pabrik penggilingan di Lampung tidak bisa bersaing dengan pabrik berskala besar.

 

"Sehingga, kita serap beras lokal agar beras lokal bisa dinikmati oleh masyarakat," ungkapnya.

 

Beras lokal tersebut akan dijual sesuai harga eceran terendah Rp10, 9 ribu per kg. Sementara untuk beras SPHP milik Bulog dijual Rp10,4 ribu per kg.

 

’’Beras Bulog untuk operasi pasar dijual Rp10,4 ribu per kg. Kalau dipasar Rp10,9 ribu per kg. Nah, kita akan jual Rp10,9 ribu per kg, jadi sama dengan beras SPHP pasar. Selisih dari harga pabrik itu yang akan disubsidi. Misal dari pabrik Rp13 ribu, maka sisanya itu yang kita subsidi," jelasnya.

 

Disinggung anggaran yang disiapkan, dia menyebut saat ini masih dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sedangkan untuk jumlah beras yang akan disiapkan pada operasi pasar ini sebanyak seribu ton.

BACA JUGA:Kadis PMD Lampura Serta 2 Jajaran nya Resmi di Tahan.

 

’’Ini kan sebentar lagi musim kampanye, biasanya banyak bantuan paket sembako ini bisa mendorong kenaikan harga. Kita juga akan antisipasi dan menjelang Nataru (Natal dan tahun baru) target kita semoga di awal November sudah bisa diluncurkan. Kebutuhan beras rencana di seribu ton," ungkapnya. (pip/c1/rim)-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk subsidi beras.

 

Subsidi yang diperuntukkan masyarakat Lampung guna mengendalikan inflasi tersebut akan dilakukan dengan skema operasi pasar atau pasar murah.

 

Dalam hal ini, Pemprov Lampung akan menggunakan beras lokal dengan menyerap gabah kering dari petani yang ada di Lampung.

Sumber: