Kadis PMD Lampura Serta 2 Jajaran nya Resmi di Tahan.

Kadis PMD  Lampura Serta 2 Jajaran nya Resmi di Tahan.

Kadis Pmd lampura ditahan--Franki Saputra

LAMPUNGNEWSPAPER- Polres Lampura mengerahkan 40 anggotanya dalam mengamankan proses pelimpahan, terhadap kasus bimbingan teknis (bimtek) kepala desa tahun 2022. 

Yang belakangan menjadi tersangka ada 4 orang, mulai dari Kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan transmigrasi (DPMDT) Lampura, sampai kepada direktur CV Bina Pengembangan Potensi dan Inovasi (BPID), Nanang Furqon (NF), sebagai rekanan. 

Yakni, Kepala Dinas, Abdurrahman (AD), mantan Kabid Pemdes, Ismirham Adi Saputra (IAS), Kasi, Ngadiman (NG).

Berdasarkan pantauan, Senin, 23 Oktober 2023, tersangka, Abdurrahman  dan Adi nampak berjalan didepan tanpa menggunakan masker. Sementara Ngadiman, kasi dan Nanang, rekanan mengenakan masker berwarna hitam, mengiringi dari arah luar.

BACA JUGA:Pemeriksaan Penggunaan Dana Desa, Inspektorat Bakal Turun ke Desa Pardasuka

Yang dikawal oleh pengamanan ekstra, dari pihak Polres Lampura dan Polda Lampung.

Tampak awak media menunggu didepan, memantau situasi terkini.

Diiringi aparat keamanan, yaitu polisi berjaga dipintu masuk sebelah samping kanan. Dengan senjata lengkap, dan beberapa diantaranya berpakaian bebas tanpa senjata api.

Menurut Kabag Ops Polres Lampura, Kompol Arjon pihaknya menerjunkan 24 personil yang beberapa diantaranya dipersenjatai senjata lengkap.

Dalam mengamankan proses pelimpahan, dalam kasus bimtek tahun 2022 yang ditangani Polda Lampung.

"Ada 40 anggota polres, dan 7 dari Polda. Dalam mengawal proses pelimpahan kasus bimtek tahun 2022," kata Arjon mewakili Kapolres, AKBP Teddy Rachesna didepan kantor Kejaksaan Negeri Kotabumi.

Dari pengamatan dilapangan, dijelaskannya tidak ada kendala berarti. Namun, pihaknya menyiapkan berbagai kemungkinan, dalam mengantisipasi kejadian tak diinginkan.

"Kita siaga, kalau - kalau ada kejadian. Kita lihat keluarga dari tersangka tidak ada, jadi sejauh ini berjalan sesuai dengan harapan," tambahnya.

Sampai dengan berita ini diterbitkan, belum ada satu pihak pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Sumber: