Pemkot Metro Minimalisasi Dampak Buruk Perubahan Cuaca Ekstrem
--
Guna mengantisipasi musim panen yang diperkirakan bakal mengalami kegagalan atau hasil yang tidak sesuai ekspektasi, Wahdi memaparkan program Presiden Republik Indonesia, yang kembali mencanangkan pembagian beras sebanyak 10 kilogram bagi masyarakat yang berhak. Hal itu dapat menjadi salah satu langkah antisipatif, mengingat harga bahan pokok tersebut yang saat ini memang tengah melambung.
Diketahui, harga beras berkualitas medium di pasar tradisional Kota Metro akhir-akhir ini, harganya fluktuatif. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro memperkirakan hal tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem akibat badai el-nino.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Newspaper dari sejumlah penjual beras di Pasar Kopindo Kota Metro, diketahui harga beras kualitas medium yang sebelumnya berkisar antara Rp9-10 ribu, sekarang naik sekitar Rp2000-3500, menjadi Rp12000-12.500 per kilogramnya.
Kepala Disdag Kota Metro, Elmanani mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak dua pekan terakhir. Untuk menekan kenaikan harganya, pihaknya bekerjasama dengan Bulog Subdivre Lampung Tengah, secara kontinyu akan melakukan operasi pasar murah.
“Iya, harga beras sudah sekitar dua pekan ini mulai naik. Untuk yang kualitas medium itu sekarang sudah menjadi Rp12.500 per kilogramnya. Stok beras di Bulog itu masih banyak, jadi kita kerja sama untuk rutin melakukan operasi pasar di pasar tradisional yang ada di Bumi Sai Wawai, dan kemarin juga sudah kita lakukan operasi pasar ini, untuk memudahkan masyarakat jika ingin membeli beras dengan harga yang sesuai standar Bulog,” kata Elmanani.
Tak hanya di sektor pertanian dan perdagangan, dampak dari perubahan cuaca ekstrem akibat badai el-nino juga berimbas pada kesehatan masyarakat. Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro, Eko Hendro Saputro.
Menurut Eko, pola iklim panas yang terjadi belakangan ini dapat berpotensi memicu sejumlah penyakit. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar waspada dan menjaga kesehatan.
“Perubahan cuaca yang ekstrem akibat el-nino berpotensi memicu berkembangnya sejumlah penyakit. Karena itu, masyarakat harus waspada kondisi saat ini dengan persiapan yang memadai,” kata Eko.
Sumber: