Setelah Pantai di Lamsel tercemar Limbah Hitam, Pantai di Pesisir Tanggamus Juga Ditemukan Serupa

Setelah Pantai di Lamsel tercemar Limbah Hitam, Pantai di Pesisir Tanggamus Juga Ditemukan Serupa

Sejumlah pihak turut membersihkan Pantai dari limbah hitam yang diduga aspalSejumlah pihak turut membersihkan Pantai dari limbah hitam yang diduga aspal--Ist


TANGGAMUS,LAMPUNGNEWSPAPER-Limbah hitam yang diduga aspal ditemukan di pesisir pantai Kabupaten Tanggamus. Munculnya limbah hitam ini sejak Jumat 25 Agustus 2023.

Ada tiga titik penemuan Pantai Cimayang, Tanjung Harapan Kecamatan Kota Agung Barat dan ke arah pantai Digul.

Menindaklanjuti temuan limbah hitam menyerupai aspal itu, jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanggamus langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan DLH Provinsi Lampung, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung dan Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES.

 

BACA JUGA:Pantai Kedu Lamsel Tercemar Limbah,Tak Ada Upaya Penegakan Hukum


Menurut Kepala Dinas LH Tanggamus, Kemas Amin Yusfi, setelah mendapat info adanya limbah, sejumlah pihak turun untuk mengecek dan melakukan pengambilan sampel.

Pihak yang turun ke lapangan terdiri dari Dinas LH Provinsi Lampung, Dinas LH Tanggamus,Pos TNI AL Kota Agung, Pos Polairud Kota Agung, Polres Tanggamus dan PHE OSES.

Setelah dilakukan survei, pada Minggu 27 Agustus 2023, dilakukan pembersihan limbah tarball di Pantai Cimayang, Tanjung Harapan dan ke arah Digul sepanjang 4 KM oleh Dinas LH, PHE OSES bersama pihak Sekolah Umum Perikanan Menengah (SUPM) utusan dari Pos TNI AL Kota Agung dan Polairud Kota Agung dan masyatakat setempat.

"Kegiatan bersih-bersih limbah itu, diikuti kurang lebih 70 orang dan juga dimonitoring olehnDLH Provinsi Lampung dan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK),"kata Kemas.

 

BACA JUGA:Pantai Kedu yang Tercemar Limbah Segera Dibersihkan


Dilanjutkan Kemas, bahwa limbah hitam tersebut setelah dikumpulkan menggunakan transporter berwenang selanjutnya dibawa ke tempat penampungan khusus.

"Sampai sekarang masih belum diketahui limbah ini dari mana asalnya. Masih dilakukan penyelidikan oleh pihak berwenang,"kata dia.

Kemudian saat disinggung mengenai peran Pertamina yang juga turun untuk melakukan survey dan pembersihan, Kemas mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dari anak perusahaan Pertamina yaitu PHE OSES yang juga melakukan aktivitas di Selat Sunda.

"Perlu saya luruskan bahwa PHE OSES turun ke lokasi dan ikut melakukan pembersihan ini sebagai bentuk komitmen dari mereka. Limbah itu belum ketahuan berasal dari mana,pihak PHE OSES juga telah membawa sampel tersebut untuk dilakukan uji laboratorium,"pungkas Kemas.(ral)

Sumber: