Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petan

Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petan

Mahasiswa ITERA Dirikan Sanggar Tani SIPETANI di Desa Bagelen, Dorong Pertanian Modern dan Produktifitas Petani--

Pesawaran, 1 Oktober 2025 – Keterbatasan lahan pertanian bukan menjadi hambatan bagi masyarakat Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, untuk terus mengembangkan sektor pertanian. Berkat gagasan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Program Studi Matematika dan Teknik Perkeretaapian, kini Desa Bagelen memiliki Sanggar Tani Sistem Pertanian Hidroponik Berbasis Vertical Farming (SIPETANI) sebagai pusat inovasi sekaligus pelatihan pertanian modern.

 

Sanggar Tani SIPETANI hadir melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Kemendikbudristek yang dilaksanakan pada 18 Juli–12 Oktober 2025. Dengan melibatkan 15 mahasiswa dari dua program studi, inisiatif ini dirancang untuk membantu petani setempat mengatasi keterbatasan lahan, meningkatkan produktivitas, serta menumbuhkan kemandirian melalui teknologi hidroponik dan vertical farming.

BACA JUGA:PSI Lampung Gelar Rakor Penguatan Struktur Partai se Lampung

Program ini dijalankan secara kolaboratif bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Karang Taruna Desa Bagelen. 

Masyarakat tidak hanya belajar membangun instalasi hidroponik, tetapi juga memahami teknik budidaya modern, pengolahan pascapanen, hingga strategi pemasaran.

 

Beberapa komoditas yang dikembangkan antara lain bayam, selada, kangkung, dan sawi, seluruhnya ditanam dengan metode ramah lingkungan dan efisien lahan.

 

Kepala Desa Bagelen, Merdi Parmanto, S.Kom., M.Pd., menyebut pendirian sanggar ini menjadi peluang baru bagi warganya.

 

Inovasi ini membuka ruang bagi masyarakat untuk belajar pertanian modern sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi. 

 

"Harapannya, sanggar ini dapat menjadi contoh bagi desa lain di Pesawaran bahkan di Lampung,” ujarnya.

Sumber: