Rektor UBL Yusuf Barusman Jadi Pembicara di Acara SVTUIS Tiongkok

Rektor UBL Yusuf Barusman Jadi Pembicara di Acara SVTUIS Tiongkok

--

TIONGKOK, LAMPUNGNEWSPAPER.CO.--Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali mengukir prestasi di tingkat internasional. Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sufarano Barusman, MBA, diundang secara resmi sebagai Visiting Professor di Shandong Vocational and Technical University of International Studies (SVTUIS), Tiongkok, dalam sebuah program akademik bergengsi yang menyoroti pentingnya inovasi dan kerja sama lintas negara di era global.

SVTUIS adalah Perguruan Tinggi di Rizhao, Tiongkok, yang menonjol dalam pendidikan vokasional berbasis internasional yang berfokus pada penguasaan bahasa asing, keterampilan praktis, dan kerja sama global serta dilengkapi dengan fasilitas modern, program magang industri, serta lingkungan multikultural.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yusuf menjadi pembicara utama pada kuliah umum bertajuk “Mendorong Kemajuan Global melalui Pendidikan dan Inovasi di Bidang Teknik: Menjembatani Dunia Akademik dan Industri untuk Masa Depan yang Berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025, pukul 16.30–18.00 waktu setempat, bertempat di Ruang Rapat 6, Gedung Konferensi SVTUIS. Kuliah ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai fakultas yang sebagian besar berasal dari School of Intelligent Science and Control Engineering. Kegiatan turut difasilitasi oleh Pusat Pengembangan Guru dan Pusat Pertukaran Internasional, dengan penerjemah profesional Wang Zhengguang.

BACA JUGA:Wagub Lampung Jihan Nurlela Dampingi Mensos RI , Saifullah Yusuf Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat

BACA JUGA:PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah bukan Kloter

Dalam pemaparannya, Prof. Yusuf menyoroti bagaimana perkembangan teknologi telah secara fundamental mengubah kehidupan manusia dan peradaban global.

"Kita hidup di masa ketika transformasi teknologi tidak hanya berdampak pada cara kita hidup, tetapi juga pada cara kita belajar, bekerja, dan berkolaborasi. Karena itu, kolaborasi lintas batas menjadi kebutuhan mendesak," kata dia.

Ia juga menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam menciptakan ekosistem yang adaptif dan inovatif. "UBL berkomitmen menjadi jembatan antara dunia akademik dan industri. Melalui riset terapan dan kemitraan strategis, kami tidak hanya menawarkan solusi konkret atas tantangan nyata, tetapi juga menyiapkan generasi muda dengan kompetensi yang relevan untuk menghadapi masa depan," jelasnya.

Mengacu pada inisiatif Belt and Road dan Asian Family dengan filosopi Commitment to a Shared Future yang digagas oleh Tiongkok, Prof. Yusuf mengapresiasi pentingnya kerja sama ekonomi yang inklusif, pengembangan talenta lintas negara, serta pertukaran teknologi sebagai kunci untuk mencapai kemakmuran bersama.

Dalam sesi tanya jawab, Prof. Yusuf menjawab lima pertanyaan dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan kemudian dijawabnya dalam bahasa Inggris secara lugas dan inspiratif, menunjukkan kapasitasnya sebagai akademisi dan pemimpin global sambil juga berpesan untuk tetap belajar kepada semua mahasiswa karena hanya melalui pendidikan peradaban bisa berubah.

Kunjungan ini juga mencakup agenda strategis lainnya, seperti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UBL dan SVTUIS, penganugerahan gelar Profesor Kehormatan kepada Prof. Yusuf Barusman, serta pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan dan komitmen kolaborasi jangka panjang.

Melalui kegiatan ini, UBL kembali membuktikan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang berdaya saing global, berorientasi pada keberlanjutan, dan aktif mendorong diplomasi akademik demi masa depan yang lebih inklusif dan progresif.

Sumber: