Pemkot Bandar Lampung Normalisasi Sungai di 31 Titik Sepanjang Tahun 2025

--
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan bencana banjir. Melalui Dinas Pekerjaan Umum, telah melakukan normalisasi sungai, pembangunan talud yang ambruk akibat bencana banjir serta pembangunan bronjong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso mengatakan, sepanjang tahun 2025, pihaknya telah melakukan normalisasi sungai, pembangunan bronjong dan talud di 31 titik se-kota Bandar Lampung.
“Ibu Walikota, Bunda Eva meminta kami untuk melakukan normalisasi sungai, setiap hari tim kami jalan menyusuri sungai-sungai dan saluran drainase,” jelasnya, Rabu (5/3/2025).
Pembagunan talud/normalisasi sungai di Kecamatan Panjang ada 12 titik. Pembangunan drainase Kecamatan Teluk Betung Timur ada 9 titik. Pembangunan talud Kecamatan Tanjung Seneng ada 2 titik. Pembnagunan Bronjong Sungai Way Belau Kecamatan Teluk Betung Selatan ada 2 titik. Pembangunan talud/bronjong Kecamatan Teluk Betung Barat ada 1 titik, dan pembangunan bronjong sungai Kuala Kecamatan Bumi Waras ada 5 titik.
Sementara itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung telah menyalurkan bantuan beras kepada para korban bencana banjir. Total ada 107,6 ton beras yang dibagikan di 16 Kecamatan.
Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi menjelaskan, bantuan beras telah disalurkan kepada masyarakat.
"Total ada 10.760 rumah, masing-masing rumah mendapatkan bantuan 10 kg beras," ungkapnya.
Pemkot Bandar Lampung memiliki 10 langkah yang telah dan akan dilakukan untuk menekan bencana banjir, yaitu :
1. Berkerjasama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan Wilayah Catchment atau area register 17 dan 19.
2. Memperbaiki system drainase dan memperdalam drainase.
3. Normalisasi sungai rutin bekerjasama dengan BBWS.
4. Pemeliharaan Drainase secara rutin dari sampah serta sedimen.
5. Meninggikan Talud sepanjang sungai.
6. menanam pohon serta memperbanyak ruang terbuka hijau.
7. memasang alat peringatan dini disekitaran register 17 dan 19 serta wilayah lainya yang konturnya rendeh atau dekat dengan lereng.
8. membangun embung dan sumur resapan.
9. membuat jalur Evakuasi Ketika ada bencana banjir.
10. Edukasi kepada masyarakat tentang menjaga lingkungan. (dka)
Sumber: