Pengunjung Anak Terpental Terkena Belalai Gajah di Way Kambas, SOP Keselamatan Pengunjung Dipertanyakan

Pengunjung Anak Terpental Terkena Belalai Gajah di Way Kambas, SOP Keselamatan Pengunjung Dipertanyakan

Seorang anak berumur 11 tahun terpaksa dirawat di rumah sakit setelah terpental akibat hempasan belalai gajah di TNWK Lampung Timur. Foto Ist--

LAMPUNGTIMUR,LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Insiden seorang anak yang terpental akibat hempasan belalai gajah di Pusat Latihan gajah Taman Nasional Way Kambas (TNWK) menyorot aspek keselamatan pengunjung di kawasan wisata konservasi, Senin (22/12/2025).

Korban berusia 11 tahun dilaporkan mengalami luka robek pada bagian perut hingga harus mendapatkan jahitan, serta luka memar di bahu. Peristiwa terjadi di area pemandian gajah, lokasi yang memiliki tingkat risiko tinggi karena melibatkan interaksi langsung dengan satwa liar.

Wartawan sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Balai TNWK dan Humas TNWK melalui pesan WhatsApp.  Humas TNWK,  Nandri belum memberikan penjelasan secara gamblang terkait insiden tersebut.

“Waalaikumsalam Abang, izin. Mungkin ini masih dalam tahap pengumpulan informasi dari saksi. Nanti kalau sudah terkumpul saya infokan, supaya jelas kronologisnya,” ujar Humas TNWK Nandri melalui pesan singkat.

Namun demikian, saat wartawan kembali meminta konfirmasi lanjutan terkait apakah sudah terdapat SOP tertulis mengenai pengawasan pengunjung, khususnya anak-anak, di area gajah, hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan lebih lanjut yang disampaikan pihak TNWK.

Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan publik terkait sejauh mana sistem pengamanan dan pengawasan pengunjung telah diterapkan secara optimal, terutama pada area interaksi satwa yang rawan risiko. Pengamat menilai, tanpa SOP yang jelas, rambu peringatan yang tegas, serta pengawasan aktif di lapangan, potensi kejadian serupa masih terbuka.

Redaksi menegaskan bahwa pemberitaan ini tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan adanya kelalaian, melainkan sebagai bentuk kontrol publik dan dorongan evaluasi agar aspek keselamatan pengunjung dan perlindungan satwa dapat berjalan seimbang.

Sebagai penutup, media tetap membuka ruang hak jawab dan klarifikasi resmi dari Balai TNWK agar publik memperoleh informasi yang utuh, transparan, dan berimbang terkait peristiwa tersebut.

 

Sumber: