BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Febriani Piska turut prihatin atas tingginya kasus HIV Aids di Bandar Lampung.
"Tentu kami prihatin sekali, kalau data itu memang benar, mengapa kasus itu bisa sangat tinggi di Bandar Lampung," katanya melalui sambungan telpon, Senin, 18 Desember 2023.seperti di lansir dari grup Lampungnewspaper Radar Lampung
Menurutnya, Dinas Kesehatan harus menyampaikan data dengan sebenar-benarnya agar hal tersebut menjadi gamblang dan ditangani secepatnya.
Dengan harapan, jumlah orang dengan penderita HIV Aids di Bandar Lampung tidak bertambah banyak lagi.
"Jadi kalau saya nggak salah kemarin itu ada pengajuan anggaran tentang itu. Sudah ada juga untuk penanganan HIV itu, tapi besarannya saya lupa. Tapi ada anggarannya," ungkapnya.
BACA JUGA:Melonjak Tajam, Kasus Terinveksi HIV AIDS Lampung jadi 6 Ribu Kasus, Terbesar Bandar Lampung
Dirinya berharap Pemkot dapat maksimal menangani kasus-kasus seperti ini, dengan yang pertama adalah membrantas penyakit sosialnya lebih dulu.
"Jangan lupa kemudian menekankan edukasi dini dan pengobatan. Jangan sampai angka HIV di Bandar Lampung bertambah," ungkapnya.
Oleh karena dirinya meminta agar Dinas Kesehatan untuk terus proaktif, memberi data akurat, pada saat ditemukan suspeck langsung edukasi dan pengobangatan.
"Selain itu, ini adalah tugas seluruh dinas dari hulu ke hilir, seperti Disos, Diskes, Disdik untuk edukasinya. Saya berharap semua bekerjasama supaya tidak menambah lagi jumlahnya," tandasnya.
Sementara Plt. Kadiskes Bandar Lampung Desri Mega P tidak menjawab pesan maupun panggilan telpon dari wartawan ini.
Sebelumnya, Avocacy Oficer Wahana Citra (WCI) Rachmat Cahaya Aji menyebut sebanyak 2.701 orang terifeksi HIV Aids di Bandar Lampung, meningkat 100 persen sejak 10 tahun terakhir.
"Menurut data Dinas Kesehatan Bandar Lampung, ada 2.701 orang hidup dengan HIV Aids," kata Aji, ditemui belum lama ini di bilangan TbU, Bandar Lampung.
Menurutnya, peningkatan tersebut luar biasa di Lampung, sejak tahun 2002 hingga 2023 ini ada 6 ribu kasus lebih, dan Bandar Lampung adalah kota paling banyak dari kabupaten-kabupaten lainnya.
"Bandar Lampung adalah Kota dengan angka tertinggi dibanding daerah lainnya," terangnya.
Menurutnya, kenaikan sangat luar biasa sejak 10 tahun terakhir, dan hal ini sangat memprihatinkan jika tidak ditanggulagi secara serius.
Padahal di tahun 2002 orang dengan HIV hanya ada 3 orang saja, di mana dari 6 ribu lebih orang se Lampung itu dua ribu lebih adalah anak-anak.
"Jika upaya pencegahan tidak masif dilakukan bukan tidak mungkin jumlah tersebut semakin lama semakin bertambah terus," ujarnya.
BACA JUGA:Mahasiswi Asal Tuba Menjadi Lulusan Terbaik Penerima Bidikmisi Teliti Penanggulangan HIV dan AIDS
Maka upaya pencegahan pertama yang dilakukan Pemerintah di antaranya adalah edukasi pada program eliminasi HIV.
2030 ditargetkan tidak ada kasus baru, dan tidak ada yang ditularkan, 0 kematian lagi pada tahun tersebut.
"Jadi kalau dia HIV yaudah HIV aja karena HIV kalau nggak diobati akan masuk fase aids, jadi harus minum obat. Kalau minum obat kualitas hidupnya akan semakin baik, dan tidak masuk fase aids, sekarang sudah ada obatnya jadi harus minum," jelasnya.