TANGGAMUS,LAMPUNGNNEWSPAPER--Ratusan hektare areal persawahan di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Lampung, sudah 4 tahun belakangan tidak bisa difungsikan.
Pasalnya, pasokan air ke irigasi persawahan terhambat karena saluran irigasi tertutup material banjir.
Kondisi tersebut membuat petani meradang. Sebab, hingga kini belum ada penanganan yang dilakukan pemerintah daerah setempat.
BACA JUGA:Oknum Guru Ngaji di Pugung Tanggamus Cabuli Muridnya
Masyarakat petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong pun mengancam akan pindah masuk ke wilayah Lampung Barat jika pemerintah daerah tidak segera menanggulangi masalah tersebut.
"Ini masalah orang banyak, masalah perut. Sudah hampir lima tahun kami nggak bisa nyawah. Dan pemerintah juga sepertinya terkesan membiarkan. Kalau nggak ada penanggulangan dari pemerintah daerah, mending Bandar Negeri Semuong ini pindahin ajalah ke Lampung Barat," kata Hi. Jalaluddin, Tokoh Masyarakat setempat, Minggu 20 Agustus 2023.
Ia menjelaskan bahwa saluran irigasi ini fungsinya sangat vital. Karena untuk mengairi ratusan hektare areal persawahan yang ada di empat pekon yakni Pekon Gunungdoh, Rajabasa, Banding dan Sanggi Unggak.
Namun sejak hulu irigasi tertimbun material banjir membuat petani tidak bisa menggarap lahan sawahnya.
"Posisi irigasi yang tertutup material banjir lebih tinggi daripada sungai, jadi air nggak bisa masuk ke irigasi," terangnya.
BACA JUGA:Maling Motor di Gisting, Tanggamus Babak Belur Dihajar Massa