Ratusan Ha Sawah di Tanggamus Telantar

Senin 21-08-2023,06:29 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

 

Masyarakat petani yang ada di empat pekon tersebut sudah mencoba bergotong royong secara manual, namun sayangnya upaya tersebut gagal lantaran material banjir terlalu tebal.

 

 

 

"Sudah sering kita gotong royong, tapi percuma, nggak bisa kebuka," ungkapnya.

 

 

 

Menurutnya, pengerukan saluran irigasi itu harus menggunakan alat berat. Selain itu, perlu juga dibangun bronjong ke tengah sungai yang sekaligus berfungsi sebagai bendungan agar pasokan air sungai ke irigasi lebih lancar.

 

 

 

"Kami hanya minta ke Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus supaya ada langkah penanggulangan pasca bencana banjir, agar bagaimana caranya masyarakat petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong ini bisa nyawah lagi," ungkapnya.

 

 

 

Karena jika masyarakat terus-terusan tidak bisa menggarap lahan sawahnya, dikhawatirkan kedepanya angka kriminalitas di Kecamatan Bandar Negeri Semuong bakal lebih tinggi.

 

 

 

"Sebagian besar masyarakat di Bandar Negeri Semuong ini adalah petani. Kalau mereka nggak bisa nyawah, mau dapat duit dari mana, mau bayar sekolah anaknya bagaimana. Pasti angka kriminal nanti bakal lebih tinggi kalau pemerintah nggak segera tanggulangi ini," ucapnya.

 

 

 

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus, Baharen mengaku sudah cukup kecewa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus. Pasalnya, ia sudah berulang kali mengajukan penanggulangan bencana itu namun hingga kini belum terealisasi.

 

 

 

"Sebenarnya saya setengah kecewa dengan Bupati dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), karena sudah berapa kali saya mengusulkan masalah itu tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan," kata Baharen.

 

 

Kategori :

Terkait