Parosil Mabsus Canangkan Modernisasi Pertanian di Sawah Lega: Petani Adalah Penjaga NKRI

--
LAMPUNGNEWSPAPER.COM--Hamparan padi yang menguning di Sawah Lega, Kecamatan Kebun Tebu, menjadi saksi sejarah langkah baru pertanian Lampung Barat.
Dalam suasana panen raya, Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus secara resmi mencanangkan program "Modernisasi Pertanian" yang digagas Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Pesagi Mandiri Perseroda.
Di hadapan ratusan peserta yang hadir, mulai dari Kepala BPMP Kementerian Pertanian RI Perwakilan Lampung, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, akademisi dari Unila dan Polinela, hingga para petani setempat, Parosil menyampaikan apresiasinya terhadap lompatan besar sektor pertanian di wilayah dataran tinggi tersebut.
“Para petani adalah penjaga NKRI. Kita tidak akan bisa berdiri kuat dan cerdas sekolah kalau tidak karena hasil kerja keras mereka,” ujar Parosil penuh semangat.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Parosil Bantu Alat Pertanian Kelompok Tani di BNS
BACA JUGA:Wujudkan Sekolah Rakyat di Lampung Barat, Parosil Mabsus Kunjungi Kemensos
Kecamatan Kebun Tebu, dengan luas sawah 932,5 hektare, tercatat sebagai sentra pertanian keempat terbesar di Lampung Barat.
Produktivitas gabah kering panen (GKP) sebelumnya berada di kisaran 4-5,5 ton per hektare.
Namun, dengan penerapan alat pertanian modern seperti combine harvester, hand tractor, dan transplanter, angka itu melonjak menjadi 6 ton per hektare tahun ini.
“Ini adalah langkah kita memperkenalkan mekanisasi pertanian. Teknologi bukan hanya soal efisiensi, tapi juga untuk membuka cakrawala berpikir kita. Dulu satu tahun hanya bisa panen dua kali, kini dengan modernisasi, bisa sampai tiga kali panen,” jelas Parosil.
Langkah besar ini tidak berdiri sendiri. Pemerintah daerah menyiapkan skema kontrak farming atau (kontrak tani) yang akan melibatkan BUMD dan perbankan sebagai penyedia modal dan sarana produksi pertanian (saprodi).
Petani akan didampingi oleh akademisi pertanian dan hasil panen akan diserap langsung oleh BUMD dan Bulog.
Modernisasi ini diharapkan mampu meningkatkan indeks pertanaman di Lampung Barat menjadi 250–300 (panen 2–3 kali) dan produktivitas padi hingga 6–7 ton/ha, menghasilkan beras berkualitas premium.
Untuk tahap awal, program ini akan difokuskan pada lahan seluas 200 hektare di kawasan Sawah Lega sebagai percontohan.
Sumber: