DP3AP2KB Metro Bertekad Turunkan Angka Prevalensi Stunting Jadi 4 Persen

DP3AP2KB Metro Bertekad Turunkan Angka Prevalensi Stunting Jadi 4 Persen

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Metro, Wahyuningsih --M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Metro, Wahyuningsih optimis turunkan persentase prevalensi stunting hingga 4 persen.

Wahyuningsih menyebut berbagai program telah dijalankan dengan baik, sesuai pengarahan Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, pihaknya sukses berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder terkait, sehingga terjadi penurunan angka prevalensi stunting yang signifikan.

“Untuk penanganan kasus stunting, kita berkolaborasi dengan TP PKK, kita punya 390 kader yang tersebar di 22 kelurahan. Sementara untuk program kerja, kita sesuaikan dengan program JamaPAI. Pendampingan kita lakukan dari mulai masa pra konsepsi sebelum menikah, kemudian pengawasan di masa kehamilan, kelahiran dan pasca melahirkan sampai anak berusia balita,” kata Wahyuningsih, Kamis, 18/7/2024.

BACA JUGA:Inspektorat Klaim Tingkat Korupsi di Kota Metro Rendah

“Program ini terbukti berhasil dengan adanya penurunan prevalensi stunting yang signifikan dari angka-angka kita yang sebelumnya di 19 koma sekian, menjadi 10 koma sekian dan sekarang 7,1. Tentu itu membuktikan bahwa kita berhasil menekan angka kasus stunting,” lanjutnya.

Menurut dia, target nasional angka prevalensi stunting adalah 14 persen. Sementara, capaian Kota Metro sebesar 7,1 persen. Ke depan, Wahyuningsih optimis angka tersebut akan bisa lebih rendah lagi.

“Kita hanya 7,1 persen. Artinya, kita berada jauh di bawah target nasional. Malah, setelah survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, kemungkinan angka tersebut akan bisa turun lagi,” bebernya.

“Karena upaya yang kita lakukan itu real, Prediksi saya, bahkan kemungkinan besar kita bisa mencapai 5 atau 4 koma sekian. Meski begitu, angka 7,1 persen itu menurut saya sudah cukup bagus ya. Kita bisa membuktikan bahwa dengan database yang bagus, kita melibatkan semuanya, berkolaborasi, semuanya dilibatkan, semuanya bersinergi, sehingga penurunan prevalensi stunting yang signifikan terjadi,” imbuhnya.

Berdasarkan keterangan Kepala DP3AP2KB Kota Metro, diketahui pihaknya sudah melakukan berbagai program, guna menekan laju angka kasus stunting. Mulai dari dari pendampingan di masa prakonsepsi atau pranikah, memastikan setiap anak yang lahir tidak dalam kondisi stunting.

Deteksi kehamilan sejak dini, serta mempersiapkan ibu dengan edukasi yang baik, dengan tujuan memotivasi agar janin tetap sehat dan mendapatkan nutrisi yang baik.

Hingga, menerjunkan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) di 22 kelurahan, yang bertugas mengintervensi orang tua yang memiliki anak balita, untuk memberi makanan bergizi seimbang kepada balitanya. 

Jadi di 2017 sampai 2021, kita itu mendapat Kategori Pratama ya, yang mana seharusnya setelah Pratama itu Madya dulu, kemudian Nindya, baru Utama. Tetapi kita di 2022 itu langsung meloncat ke Kategori Nindya. Tentu hal ini menunjukkan bahwa progres kita selama ini itu berjalan dengan baik,” tuturnya.

“Saya juga mohon doanya kepada kawan-kawan semua, supaya di 2024 ini kita kan sudah melakukan borang, ya mudah-mudahan kita bisa naik level ke tingkatan selanjutnya, yakni Kategori Utama,” tandasnya. (MRC)

Sumber: