Harimau Kembali Serang Warga Hingga Menyulut Aksi Massa, Parosil Mabsus: Jangan Sampai Tersulut Emosi
Parosil Mabsus--Foto Ade Irawan
LAMBAR, LAMPUNG NEWSPAPER-Bupati Lampung Barat (Lambar) periode 2017-2022 Hi. Parosil Mabsus mengimbau masyarakat Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) tidak tersulut emosi dalam menghadapi permasalahan serangan Harimau Sumatera.
Hal itu disampaikan Parosil Mabsus setelah adanya aksi massa yang membakar Kantor TNBBS Resort Suoh yang memprotes adanya serangan Harimau kepada warga.
“Jangan sampai tersulut emosi dalam menghadapi persoalan yang dihadapi masyarakat Lampung Barat khususnya Suoh yang dihantui kegelisahan terhadap ancaman dari harimau sumatera tersebut, karena pemerintah daerah sudah bekerja dan bertindak namun belum membuahkan hasil,” kata Parosil yang kerap disapa Pak Cik, Senin (11/03/2024).
BACA JUGA:Harimau Kembali Memakan Korban, Sulut Emosi Warga Hingga Bakar Kantor TNBBS Suoh Lampung Barat
Pak Cik melanjutkan, persoalan serangan Harimau tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama yang di awali dengan mengadakan musyawarah dan diskusi pihak-pihak terkait.
“Tentu harus diadakan musyawarah dan diskusi pembicaraan bersama untuk langkah-langkah yang lebih konkrit atau lebih efektif agar kita bisa mengatasi permasalahan tersebut,” lanjut Pak cik.
Dirinya juga mengatakan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak atau oknum-oknum yang bisa saja memanfaatkan hal tersebut.
“Jangan sampai nanti ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan hal ini dan menunggangi hingga memprovokasi masyarakat sehingga membuat hal-hal yang tidak kita inginkan, yang akan berdampak merugikan masyarakat itu juga sendiri," ujarnya.
Parosil yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Lampung Barat itu juga menghimbau agar masyarakat bersabar, dan kasus ini bisa menjadi perhatian dari pemerintah provinsi dan pusat agar konflik antara warga dengan Harimau Sumatera bisa terselesaikan.
“Jadi mohon kepada masyarakat sabar dalam menghadapi permasalahan ini mudah-mudahan hal ini menjadi perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, hingga Pemerintah Pusat,” tutup Pak cik.
Sumber: