Pemkot Metro Libatkan Pamong Warga, Awasi Pembangunan

Pemkot Metro Libatkan Pamong Warga, Awasi Pembangunan

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin--M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER- Wali Kota Metro meminta jajaran pamong warga di setiap kelurahan untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan pembangunan di Bumi Sai Wawai. Hal itu menjadi atensi khusus dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana umum di kota setempat.

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, setiap kegiatan pembangunan harus berlandaskan asas guyub gotong-royong. Pamong diminta ikut serta mulai dari pengusulan, perencanaan, pembangunan hingga pengawasan dan monitoring.

“Perlu adanya peran serta dari para tokoh masyarakat dan pamong. Saya minta tanamkan nilai-nilai gotong royong. Jadi, dalam pembangunan itu ada unsur kesetaraan dan keseimbangan. Saya kira, itu sangat penting,” kata Wahdi, Kamis, 7/3/2024.

Pemerintah Kota (Pemkot) Metro serius melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dan mekanisme kegiatan pembangunan. Pamong diminta tingkatkan etos kerja, dalam hal ini peran aktif pengawasannya.

BACA JUGA:Songsong Ramadhan 1445 H Kabupaten Lampung Utara Gelar Pawai

Langkah tersebut bertujuan memperkuat sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, guna hasil pembangunan yang maksimal dan sesuai harapan.

“Selalu saya tekankan dan baru akan diolah di Musrenbang Tingkat Kota, dan menghasilkan Rencana Kerja OPD masing-masing. Setelah itu, nanti akan masuk dalam Perencanaan APBD Perubahan, bahkan di APBD tahun depan juga,” papar Wahdi.

Keseriusan Pemkot Metro meminta peningkatan sinergitas dan peran pamong masyarakat, direalisasikan dalam kegiatan monitoring yang melibatkan seluruh camat dan lurah. Kegiatan itu dilaksanakan untuk mengetahui peran aktif pamong.

Setiap aparatur pemerintah yang berada di tingkat kelurahan memiliki kewajiban dalam memonitoring, serta mengevaluasi pembangunan dan perencanaan di lingkungannya masing-masing.

“Kegiatan yang kita laksanakan kemarin di Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai itu, bertujuan untuk mengetahui seberapa aktif para pamong di Kota Metro. Jadi, mulai dari camat, lurah, RW dan RT dalam pengusulan perencanaan, hingga pembangunan infrastruktur di 22 kelurahan, itu bisa termonitor,” pungkasnya.   (MRC)

Sumber: