Penyaluran Kredit Perbankan Lampung Meningkat 1,39% di Triwulan IV-2023
--
BANDARLAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menyebut penyaluran kredit perbankan Lampung di triwulan IV-2023 mengalami peningkatan sebesar Rp1,07 triliun atau 1,39 persen jika dibandingkan dengan periode Triwulan IV-2022 (yoy) dari sebesar Rp76,80 Triliun menjadi sebesar Rp77,86 Triliun.
Demikian disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Bambang Hermanto, di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, Rabu (28/2/2024).
Bambang mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan tersebut didorong oleh peningkatan kredit di sektor penerima kredit bukan lapangan usaha naik Rp30,31 triliun atau tumbuh 5,09 persen, lalu sektor perdagangan besar dan eceran naik sebesar Rp17,5 triliun atau tumbuh 1,43 persen.
"Sementara sektor perantara keuangan naik Rp4,91 triliun atau tumbuh 9,33 persen, dan sektor industry pengolahan naik sebesar Rp4,83 trilun atau tumbuh 9,08 persen," kata dia.
Namun demikian jelas Bambang, laju tersebut tertahan oleh 3 sektor yang mengalami kontraksi kredit yakni sektor transportasi, sektor pertanian, dan sektor jasa pendidikan.
"Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode triwulan III-2023 (qtq) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp1,49 Triliun atau 1,95 persen dari sebesar Rp76,37 Triliun menjadi sebesar Rp77,86 Triliun," ujarnya.
Selanjutnya, jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2022 untuk di Triwulan IV-2023 yaitu meningkat sebesar Rp8,86 Triliun atau tumbuh sebesar 7,61 persen dari sebesar Rp116,42 triliun menjadi sebesar Rp125,27 Triliun (yoy).
"Jika dibandingkan dengan posisi Triwulan III-2023 (qtq) total aset tercatat meningkat sebesar Rp2,72 triliun atau 2,22 persen dari sebesar Rp122,55 Triliun menjadi Rp125,27 triliun," ungkapnya.
Sementara, lanjut Bambang, untuk pembiayaan perbankan kepada sektor UMKM di Lampung mencapai angka tertinggi pasca pandemi yakni mencapai 39,79 persen dari total kredit atau sebanyak Rp30,98 Triliun.
Dukungan industri perbankan terhadap pembiayaan UMKM ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap program pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas dan keuangan yang berkelanjutan.
"Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung yang tumbuh sebesar 4,55 persen di Tahun 2023, merupakan tertinggi pasca pandemi," paparnya.
Sementara, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin menjelaskan, penyaluran KUR dengan berbagai kebijakan baru di awal tahun 2023, tercatat mampu menyerap 74,35 persen dari kuota KUR yang diberikan tahun 2023 atau sebesar Rp8,45 triliun dari target Rp11,37 triliun dan diberikan kepada 173.353 debitur.
"Kualitas kredit KUR tetap terjaga rendah dengan rasio NPL hanya sebesar 0,04 persen atau nominal sebesar Rp3,69 miliar," jelasnya.
Kemudian, jelasnya, untuk di sektor non bank seperti pada perusahaan pembiayaan, dimana pertumbuhan piutang pembiayaan Provinsi Lampung positif, dengan nilai outstanding piutang pembiayaan di Lampung tumbuh 12,36 persen (yoy) pada Desember 2023 menjadi sebesar Rp9,83 triliun.
Hal demikian pada Pergadaian, yang mana jumlah penyaluran pinjaman oleh perusahaan pergadaian di Provinsi Lampung tumbuh 17,90 persen (yoy).
"Dimana sedikit di atas nasional (17,48 persen), meningkat Rp111 Miliar atau tercatat menjadi sebesar Rp728,97 Miliar pada September 2023 dengan jumlah nasabah yang juga terus tumbuh tercatat sebesar 12,18 persen (yoy) atau menjadi sebanyak 248.973 kontrak," pungkasnya. (dka)
Sumber: