Ketua Komisi III DPRD Kota Metro Tanggapi Pro-Kontra Tugu Pena

Ketua Komisi III DPRD Kota Metro Tanggapi Pro-Kontra Tugu Pena

Ketua Komisi III DPRD Kota Metro, Subhan angkat bicara, terkait adanya pro kontra hasil pembangunan Tugu Pena Kota Metro yang rampung pada akhir tahun 2023.--M.Ricardho

METRO,LAMPUNGNEWSPAPER- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro usulkan pembangunan Tugu Pahlawan KH Ahmad Hanafiah.

Hal itu disampaikan menanggapi pro dan kontra di tengah masyarakat, atas hasil pembangunan Tugu Pena.

Masyarakat yang setuju, menitikberatkan pertimbangan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, mengingat struktur Tugu Pena yang lama dinilai sudah tidak ideal dengan kondisi pertumbuhan volume kendaraan di Kota Metro.

Sedangkan, sebagian lainnya menilai hasil pembangunan tugu tidak sesuai dengan sketsa awal, bentuk bangunan tidak simetris, pemilihan warna yang tidak tepat, hingga jam yang tidak berfungsi karena sering mati.

Ketua Komisi III DPRD Kota Metro, Subhan angkat bicara, terkait adanya pro kontra hasil pembangunan Tugu Pena Kota Metro yang rampung pada akhir tahun 2023.

Dia menyebut, kepala daerah harus menanggalkan sikap egosentris dalam mengambil kebijakan, dalam hal ini mengenai perubahan bentuk Tugu Pena setiap pergantian jabatan Wali Kota Metro.

BACA JUGA:Direktur RSUD Ahmad Yani Metro Klarifikasi Rumor Terjadinya Penolakan Pasien

“Kok tugu itu jadi seolah-olah setiap pergantian kepala daerah akan berubah rupanya? Saya coba angkat bicara, untuk kasih usul dan saran, supaya itu tidak terjadi lagi, berubah lagi setiap pergantian kepala daerah. Insya Allah usul saya untuk membuat Tugu Patung KH Ahmad Hanafiah itu, tidak mewakili golongan-golongan tertentu, tidak mewakili partai politik manapun, tetapi ini saya kira sudah mewakili seluruh masyarakat Lampung, khususnya Kota Metro,” kata Subhan, Kamis, 8/2/2024.

“Jadi, jangan egois lah. Karena kok seolah-olah di zaman Wali Kota nya si A, tugu itu modelnya begini, kemudian sekarang terbukti terjadi lagi, di zaman wali kota yang sekarang dirubah modelnya jadi begini. Nah, jangan-jangan besok kalau ada wali kota baru lagi, bakalan dirubah lagi itu tugu,” timpalnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Newspaper, diketahui sosok KH Ahmad Hanafiah sendiri merupakan seorang tokoh ulama dan pejuang asal Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, yakni salah satu penggagas Laskar Hizbullah. Dia gugur pada 1947 dan pada 2023, ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia bersama dengan Ida Dewa Agung Jambe, Bataha Santiago, M Tabrani, Ratu Kalinyamat dan Abdul Chalim oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Legislator partai berlogo pohon beringin itu mengusulkan pembangunan Tugu Pahlawan KH Ahmad Hanafiah, sebagai solusi menghindari irisan yang terjadi di tengah masyarakat. Pernyataan itu sekaligus menjawab pro dan kontra yang ramai diperbincangkan di masyarakat, serta pengguna media sosial Facebook.

“Saya pikir, wajar-wajar saja apabila itu nanti bisa diwujudkan, patung itu untuk berdiri di situ. Saya yakin, itu seumur-umur tidak akan pernah berubah-ubah lagi. Kan selesai juga pro-kontra itu,” tukasnya.

Diketahui, tugu setinggi 14 meter dengan diameter 15 meter yang terletak di persimpangan jalur protokol Jalan Jenderal Sudirman, AH Nasution, Jalan Ade Irma Suryani dan Jalan Imam Bonjol, atau tepat di depan Pos Pantau Satlantas Polres Kota Metro itu menelan biaya Rp500 juta, dari anggaran pembangunan yang berasal dari dana CSR Bank Lampung, dan menjadi ikon kota.  (MRC)

Sumber: