Mobil ODOL Muatan Batubara. Jadi Pemicu Ambruk nya Jembatan Way Sabuk. Pemerintah Terkesan Tutup Mata!!

Mobil ODOL Muatan Batubara. Jadi Pemicu Ambruk nya Jembatan Way Sabuk. Pemerintah Terkesan Tutup Mata!!

Melebihi Tonase--Foto Franki saputra

LAMPURA,LAMPUNGNEWSPAPER-- Pemerintah dinilai tidak tegas dalam mengatur jumlah volume angkutan Batu Bara.

Hal ini disampaikan seorang ahli dibidang teknik jembatan di provinsi Lampung.

Jembatan Way Sabuk KM 131-132 yang berada di Desa Bumi Nabung Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara menjadi perhatian luas, termasuk salah satunya dari seorang pemerhati Jembatan. 

Lelaki yang paham dan sangat mengerti betul tentang konstruksi jembatan se-provinsi Lampung itupun angkat bicara tentang analisa penyebab kerusakan jembatan. 

"Jembatan merupakan suatu struktur yang dibangun untuk menghubungkan dua wilayah yang terpisah. Jembatan sebagai penghubung harus memiliki struktur yang kokoh agar dapat menahan beban yang berada di atasnya. Akan tetapi, banyak ditemukan kasus kerusakan jembatan akibat ketidakmampuan jembatan dalam menahan beban" ujar Pria yang menghabiskan masa muda untuk mempelajari dan mendalami tentang ilmu teknik terutama Jalan dan Jembatan memulai percakapan. 

BACA JUGA:BKPSDM Lampung Utara Catat 406 ASN Akan Pensiun Tahun 2024

"Beban fisik berupa seluruh hal diatas jembatan yang memiliki massa. Beban tersebut dapat berupa manusia, kendaraan, genangan air, dan sebagainya.

Semakin berat dan banyak beban tersebut, semakin besar beban yang harus ditahan oleh jembatan.

Untuk mengurangi kerusakan jembatan akibat beban fisik, perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah orang atau jenis kendaraan yang diizinkan melewati jembatan.

"Nah dalam hal ini pemerintah kurang tegas, dalam mengatur jumlah muatan kendaraan yang melintasi Jalan dan Jembatan, coba  liat kendaraan pengangkut Batu Bara yang overload (Kelebihan Muatan) dengan mudahnya bisa melintas" tegasnya. 

"Dan dilihat dari jumlah volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) Mobil Batu Bara nya pun sangat padat" ungkap pria pensiunan itu menyayangkan ketidakpedulian pemerintah terhadap rusaknya kondisi Jalan dan Jembatan yang ada di jalan Lintas Tengah Sumatra

Selain jumlah beban Kerusakan juga diakibatkan oleh umur jembatan Way Sabuk yang sudah tua dan perlu adanya peremajaan. 

"Jembatan itu kalau gak salah dibangun pada tahun tujuh puluhan, jadi sudah layak untuk dilakukan peremajaan" kata pria tersebut. 

BACA JUGA:Ketua KPU dan Bawaslu Tulangbawang : Politik Uang Sanksi Pidana!

Sumber: