Jumlah Penderita HIV/AIDS di Kota Metro Tahun 2023 Tembus 70 Kasus

Jumlah Penderita HIV/AIDS di Kota Metro Tahun 2023 Tembus 70 Kasus

Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro Saputro--M. Ricardo

METRO, LAMPUNGNEWSPAPER-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro mencatat jumlah penderita penyakit HIV/AIDS sepanjang 2023 tembus sampai 70 kasus.

Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 25 kasus.

Dilansir dari berbagai sumber, diketahui HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dengan gejala seperti flu, demam, sakit tenggorokan dan kelelahan.

Jika tidak ditangani dengan serius, HIV dapat menyebabkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome, yakni penyakit dengan gejala penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.

Sampai saat ini belum ada obat efektif yang bisa menyembuhkannya secara total. Artinya, begitu seseorang tertular HIV, mereka akan mengidapnya seumur hidup.

BACA JUGA:Rumah Sakit Hewan di Kota Metro Bakal Segera Launching

HIV/AIDS merupakan penyakit yang berisiko tinggi, yang disebabkan oleh virus dan tidak bisa disembuhkan, dapat menular dan dapat menyebabkan kematian.

Penyakit ini dapat menular lewat kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.

Melalui produk darah seperti jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring, hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman, bahkan dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.

Dinkes Kota Metro telah melakukan berbagai upaya meminimalisir penyebaran dan penularan HIV/AIDS melalui kegiatan penyuluhan, pemeriksaan dan pengobatan terhadap puluhan warga penderitanya di Bumi Sai Wawai.

“Kalau untuk HIV/AIDS, kurang lebih untuk di Kota Metro itu ada sekitar 70-an kasus dan sudah kita lakukan pengobatan juga,” kata Kepala Dinkes Kota Metro, Eko Hendro Saputro, usai hadiri penyuluhan kanker, HIV/AIDS dan sosialisasi Rumah Singgah Mentari, Rabu, 3/12/2024.

Eko menjelaskan, dalam kegiatan sosialisasi yang diikuti 751 pelajar itu, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka kasus penyakit HIV/AIDS, bahkan, dilakukan sedini mungkin.

“Sosialisasi kepada remaja dan pelajar, supaya harus benar-benar dapat menjaga perilaku hidup sehat yang baik. Tidak melakukan seks bebas dan itu yang sangat penting, karena penularannya yang pertama adalah melalui seks bebas dan yang ke dua, melalui jarum suntik,” jelasnya.

“Kita lakukan pencegahan dulu, karena kalau sudah terkena tidak bisa sembuh. Kalau HIV/AIDS, sampai sekarang belum ada obatnya, obat untuk membunuh virus HIV/AIDS itu belum ada,” tukasnya.

Sumber: