Melonjak Tajam, Kasus Terinveksi HIV AIDS Lampung jadi 6 Ribu Kasus, Terbesar Bandar Lampung
terinveksi hiv aids--alo dokter
BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER - Advocacy Oficer Wahana Citra (WCI) Rachmat Cahaya Aji menyebut ada 2.701 orang di Bandarlampung yang terinfeksi HIV Aids. Menurutnya ini berdasarkan data Dinas Kesehatan Bandarlampung.
Jumlahnya, kata Aji, meningkat 100 persen dari 10 tahun sebelumnya. Dimana total di Lampung sendiri dari tahun 2002 hingga 2023 ini sudah mencapai 6 ribu kasus lebih orang terinfeksi HIV Aids.
”Di Bandarlampung ini adalah kota paling banyak (kasus terinfeksi HIP Aids, red) dibanding kabupaten-kabupaten lainnya di Lampung,” ungkap Aji, kemarin.
Adanya kenaikan sangat luar biasa sejak 10 tahun terakhir, lanjutnya, sangat memprihatinkan kalau tidak ditanggulangi secara serius.
Padahal di tahun 2002, orang dengan HIV di Lampung hanya ada 3 orang. Sedangkan di tahun 2023 meningkat menjadi 6 ribu lebih dan 2 ribu lebih di antaranya anak-anak.
“Jika upaya pencegahan tidak masif dilakukan, bukan tidak mungkin jumlah tersebut semakin lama semakin bertambah terus,” ujarnya.
BACA JUGA:Jatuh Ke Sawah, Pencuri Ayam di Gading Rejo Dibekuk Warga
Upaya pencegahan pertama yang harus dilakukan pemerintah, sarannya, di antaranya dengan edukasi pada program eliminasi HIV. Yaitu dengan target 2030 tidak ada kasus baru, dan tidak ada yang ditularkan, dan 0 kematian kasus HIV Aids.
“Jadi kalau dia (penderita) HIV ya sudah HIV aja. Karena HIV kalau gak diobati akan masuk fase Aids, jadi harus minum obat. Kalau minum obat, kualitas hidupnya akan semakin baik dan tidak masuk fase AIDS. Sekarang kan sudah ada obatnya, jadi harus minum,” jelasnya.
Dikatakannya data HIV Aids di Bandarlampung ada 2.701 yang terinfeksi itu merupakan fenomena gunung es. Sebab itu hanya data yang ketahuan atau terlihat berdasarkan pemeriksaan cek darah.
“Tapi, orang yang belum terdata di Bandarlampung ini banyak sekali, makanya perlu juga dites,”ucapnya.
Karena itu, ingatnya, warga Bandarlampung diimbau apabila merasa mempunyai kebiasaan yang berisiko atau berganti-ganti pasangan atau memakai obat-obat terlarang melalui suntikan wajib memeriksakan diri.
“Supaya kalau ketahuan HIV, anak atau keturunannya bisa dicegah supaya tidak tertular. Kalau bisa sebelum merencanakan kehamilan itu bisa vaksin dahulu PPIA. Harapannya bila itu semua dilakukan agar angkanya (HIV Aids) bisa turun dan zero,” katanya.
Aji juga menerangkan bahwa orang dengan HIV itu tidak sakit sehingga tidak pas disebut penderita. “Saat ini ada 50 pelayanan HIV baik di rumah sakit negeri maupun swasta dan dijamin kerahasiaan data. Kalau ada yang bocorin pasti dituntut,” tandasnya.(*)
Sumber: