Tradisi Khegah Talam Juadah Sebagai Kue Adat

Tradisi Khegah Talam Juadah  Sebagai Kue Adat

– DKK menggelar rapat perisiapan gelaran tradisi khegah talam yang akan digelar di Taman Agrowisata pada 29 November 2023 mendatang.--Idho Mai Saputra

KALIANDA,LAMPUNGNEWSPAPER - Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS) melalui Komite Sastra bakal menggelar kegiatan bertajuk ‘Khegah Talam Juadah’. Acara adat yang merupakan tradisi masyarakat Lampung Pesisir ini sengaja digelar untuk mengangkat kearifan lokal daerah.

 

Rencananya, even sakral ini akan dilaksanakan dengan menggandeng seluruh Dewan Kesenian Kecamatan (DKK) di Taman Agrowisata Kalianda, pada tanggal 29 November 2023 mendatang.

 

Ketua Harian DKLS, Ponimin didampingi Wakil Ketua I Zulkifli Husin menegaskan, Khegah Talam Juadah ini merupakan kegiatan yang mengadopsi Tradisi masyarakat Lampung Pesisir dalam memperingati hari-hari besar Islam dan upacara perkawinan adat. Yang mana, dilosofi dari kegiatan ini yang dikenal dengan falsafal Lampung Sakai Sembaian atau tolong-menolong.

 

“Kegiatan ini juga sekaligus merupakan wujud ucapan rasa syukur pada Allah atas segala limpahan rezeki yang diterima selama ini. Makanya kita ingin gelar kegiatan ini sebagai edukasi dan mengangkat kearifan lokal kita,” ungkap Zulkifli Husin dalam rapat persiapan bersama DKK di Sekretariat DKLS, Selasa (14/11/2023).

 

 BACA JUGA:3 Wisata Alam Air Terjun di Lampung Selatan yang Memesona

 

Selain itu, jelasnya, dalam tradisi Khegah Talam biasanya berisi makanan untuk dua porsi dan sudah berisi makanan utama dan penutup. “Jadi masyarakat Lampung sejak dulu sudah mengenal pola makan berstandar,” terangnya.

 

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kegiatan ini DKLS sengaja mengangkat kegiatan Khegah Talam Juadah karena ingin mengangkat Juadah sebagai kue adat. Agar, kedepan kue adat ini bisa tetap dilestarikan dan tidak hilang dimakan zaman.

 

“Juadah merupakan buak (kue adat Lampung) yang memang sakral, supaya lestari dan dapat dikenal masyarakat secara luas. Kita ingin juadah ini bisa jadi budaya warisan tak benda seperti daerah lain contohnya makanan Geblak dari Kulon Progo yang sudah jadi makanan wajib setiap kegiatan,” pungkasnya. (idh)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: