Pemkot Bandar Lampung akan Buat Marketplace UMKM Binaan

Pemkot Bandar Lampung akan Buat Marketplace UMKM Binaan

Kepala Dinas UMKM Kota Bandar Lampung, Riana Apriana saat diwawancarai, Rabu (8/11/2023--Deka Agustina Ramlan

BANDARLAMPUNG,LAMPUNGNEWSPAPER-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas UMKM setempat berencana akan membuat marketplace khusus UMKM binaannya.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas UMKM Kota Bandar Lampung, Riana Apriana saat diwawancarai, Rabu (8/11/2023). “Sekarang kita memang belum punya marketplace sendiri,” kata Riana, Minggu (5/11/2023).

“Tetapi insyaallah tahun depan kita akan buatkan marketplace khusus UMKM Bandar Lampung,” ujarnya.

Dengan begitu, ungkap Riana, UMKM Bandar Lampung akan terfasilitasi khususnya dalam memasarkan produknya.

“Karena pelaku UMKM di Bandar Lampung ini kan banyak ya, yang binaan kita saja da 300an,” terangnya.

“Dengan adanya marketplace ini tentu bisa memudahkan pelaku UMKM di Bandar Lampung untuk mengembangkan usahanya,” paparnya.

BACA JUGA:Semarakan Hari Tata Ruang, Dinas PKPCK Selengarakan Lomba Foto,Video dan Tiktok

Ditanya terkait konsep dan anggaran untuk pembuatan marketplace tersebut, Riana enggan membeberakan lebih jauh.

“Nanti kita akan matangkan lagi konsepnya, tahun depan ya, insyaallah,” pungkasnya.

Diketahui dalam berita sebelumnya, Penutupan TikTok Shop beberapa waktu lalu tak terlalu berdampak pada pembeli di Simpur Center Bandar Lampung.

Hal itu dikatakan Kadis UMKM Pemkot Bandar Lampung, Riana Apriana.

Riana menilai, penutupan TikTik Shop oleh pemerintah pusat tak berpengaruh kepada sepi atau ramainya Simpur Center Bandar Lampung.

“Kayanya belum juga Simpur Center ramai, (Penutupan Tiktik Shop) tidak terlalu berdampak di Simpur Center,” kata Riana, Sabtu (4/11/2023).

Ia menilai, saat ini justru pedagang di Simpur Center yang mengeluh sepi pembeli harus belajar beradaptasi dengan perkembangan jaman.

“Sebenarnya kita mau nggak mau harus mengikuti perkembangan jaman, artinya mengikuti digitalisasi,” ucapnya.

Pasalnya, lanjut Riana, jika pedagang tak mengikuti digitalisasi yang ada, maka pedagang tersebut akan tergerus oleh zaman.

“Karena sekarang semua belanja serba online, jangankan baju, kita makan aja pesan melalui ojek online kan?,” jelasnya. (dka)

Sumber: